Sukses

China Luncurkan Satelit Zhongxing-2E ke Angkasa Luar Pakai Roket Long March-3B

Peluncuran satelit milik China ini adalah misi ke-383 dari seri roket Long March.

Liputan6.com, Sichuan - China mengirim satelit Zhongxing-2E ke ruang angkasa dengan roket pembawa Long March-3B dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan China barat daya pada Jumat, pukul 00:30 dini hari waktu setempat.

Dikutip dari laman Xinhua, Jumat (6/8/2021) kini, satelit telah memasuki orbit yang telah ditentukan sebelumnya.

Peluncuran ini adalah misi ke-383 dari seri roket Long March.

Sebelumnya pada Juli 2021, China telah meluncurkan tiga satelit dalam dua misi yang berbeda pada kurun waktu tiga hari, demikian menurut laporan pihak program luar angkasa dan media pemerintah, seperti dikutip dari Space.com.

Peluncurkan pertama dari Taiyuan Satellite Launch Center yang berada di Shanxi, China Utara.

Sedangkan dua satelit lainnya meluncur dari China Academy of Space Technology, terbang dengan roket Long March 4B pada 3 Juli 2020 menurut China Aerospace Science and Technology Corp (CASC).

Salah satu satelit ini telah diidentifikasi sebagai Gaofen oleh SpaceNews, media China menyebutnya sebagai satelit penginderaan jauh untuk penggunaan sipil.

Resolusi satelit kurang dari satu meter (tiga kaki) dan akan beroperasi dalam orbit untuk menempatkan matahari pada sudut yang konsisten di permukaan, yang disebut orbit sinkron matahari. Orbit ini memudahkan untuk membandingkan gambar antara lintasan satelit.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

China Sibuk Meluncurkan Satelit Pada 2019 dan 2020

"Satelit dapat memberikan data gambar jarak jauh dengan presisi tinggi yang berguna untuk beberapa industri termasuk survei dan pemetaan, sumber daya alam, manajemen darurat, pertanian, lingkungan ekologis, konstruksi perumahan dan hutan," kata CASC dalam sebuah pernyataan.

Satelit itu akan memperoleh gambar tanah China "dan sekitarnya", tambah sumber media pemerintah CCTV.

Roketnya juga membawa satelit untuk mempopulerkan sains untuk kalangan remaja, kata CCTV, melalui melakukan percobaan sains seperti memberikan gambar dan data suara.

Satelit itu disebut Xibaipo, berbagi nama dengan wilayah yang pernah menjadi tuan rumah situs Komite Sentral Partai Komunitas Tiongkok pada akhir 1940-an.

Dua hari setelah satelit ini terbang ke luar angkasa, China berhasil melakukan peluncuran dari Jiuquan Satellite Launch Center yang berada di barat laut China, kata CCTV dan CASC.

Peluncuran ini terjadi pada pukul 07:44 pagi waktu Beijing pada 5 Juli lalu. Satelit ini adalah yang kedua dari seri Shiyan-6 dan akan digunakan untuk mempelajari lingkungan ruang dan untuk melakukan "eksperimen teknologi terkait", yang sifatnya tidak diungkapkan.

Menurut SpaceNews, deskripsi semacam itu juga digunakan untuk satelit seri Yaogan China, yang oleh pengamat Barat dipatok sebagai kendaraan pengintaian militer.

Pada 2019 dan awal 2020 China sedang sibuk dengan peluncuran yang sering terjadi berhari-hari atau berjam-jam - kadang-kadang di pusat ruang angkasa yang sama. Sementara kecepatan melambat di musim semi di tengah pandemi Virus Corona COVID-19, Tiongkok telah dengan hati-hati melanjutkan pekerjaannya sambil menerapkan physical distancing atau jarak fisik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.