Sukses

Pengakuan Lengkap Korban Pelecehan Seksual Gubernur New York Andrew Cuomo

Skandal seks Gubernur Andrew Cuomo: raba payudara dan bokong pegawai.

Liputan6.com, New York City - Skandal seks yang menyerang Gubernur New York Andrew Cuomo semakin panas. Kejaksaan Agung New York merilis investigasi terkait pelecehan seksual yang dilakukan Cuomo. Korbannya merupakan para pegawai. 

Berdasarkan laporan di situs Kejagung New York, Gubernur Cuomo disebut meraba payudara hingga bokong pegawai perempuan. Salah satu korban yang namanya dirahasiakan menyebut Gubernur Cuomo pernah menyentuh bokongnya saat berpelukan.

Pada November 2019, korban mengaku payudaranya pernah disentuh Gubernur Cuomo. Ia juga pernah dicium sebanyak satu kali.

Korban yang diidentifikasi sebagai Executive Assistant #1 awalnya mengaku ingin merahasiakan kejadian tersebut sampai mati. Tetapi, ia berubah pikiran setelah melihat tayangan Gubernur Cuomo di TV yang mengklaim tak pernah menyentuh siapapun secara tidak pantas.

Selanjutnya, korban merupakan anggota kepolisian yang diidentifikasi sebagai Trooper #1. Wanita itu bertugas menjaga keselamatan Gubernur Cuomo, namun ia dilecehkan. Ia mengaku perutnya pernah dipegang oleh Gubernur Cuomo, lalu tangan Cuomo turun hingga pinggangnya. 

Gubernur Cuomo juga pernah memberikan komentar tidak pantas, seperti terkait birahi seks, serta meminta dicarikan pacar yang "bisa menahan sakit."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Korban-Korban Selanjutnya

Tak semua korban merahasiakan nama, ada pula yang tampil ke publik secara terbuka, salah satunya Charlotte Bennett. Pada 2020, Gubernur Cuomo pernah bertanya komentar tak pantas terkait mencarikan pacara. Cuomo juga menyarankan Charlotte agar memberikan tato di bokongnya.

Berikutnya, ada korban yang diidenfitikasi sebagai State Entity Employee #1. Pada September 2019, ia mengaku bokongnya dipegang oleh Cuomo. Ia dilecehkan saat foto bersama gubernur.

Wanita lain bernama Virginia Limmiatis mengaku dilecehkan pada Mei 2017. Saat itu, Virginia memakai baju perusahaan, dan Gubernur Cuomo meraba bagian tulisan perusahaan di dada Virginia. Cuomo juga menyentuh bahu dan payudaranya.

Lindsey Oylan berkata disentuh-sentuh Cuomo di beberapa bagian tubuh, mulai dari pinggang, kaki, dan punggung. Cuomo juga pernah mencium bibir Lindsey.

3 dari 3 halaman

Komentar Tak Pantas

Alyssa McGrath mengaku diberikan komentar tak pantas oleh Gubernur Cuomo yang bertanya tentang pernikahan dan perceraiannya, bahkan pernah ditanya tentang perselingkuhan.

Wanita lain bernama Kaitlin juga berkata pernah dibuat tidak nyaman dengan ucapan Gubernur Cuomo. Penampilannya disebut sering dikomentari oleh sang gubernur.

Ana Liss pernah bekerja di Executive Chamber di New York dari 2013 sampai 2015. Ia sering disapa secara mesra oleh Cuomo, dan beberapa kali dicium di pipi, tangan, dan disentuh di tangan dan pinggang.

Menurut Liss, interaksi seperti itu tidak pantas, tetapi ia tidak protes karena melihat tindakan itu seperti dianggap wajar di lingkungan kerjanya.

"Kamu harus memandangnya sebagai pujian jika Gubernur memandangmu menyenangkan secara estetika," ujar Liss.

Pejabat kesehatan juga tak luput dari komentar tak pantas. Pada 17 Maret 2020, Gubernur Cuomo sedang melakukan tes swab, dan ia merasa ada komentar Cuomo yang bernada seksual. Cuomo membantah hal tersebut.

Ada pula kasus Anna Ruch. Ia sedang menghadiri pesta pernikahan pegawai senior Gubernur Cuomo, kemudian ia merasa punggungnya yang terbuka dipegang-pegang Gubernur Cuomo, Ia lintas menjauhkan tangan Cuomo, pria itu lantas merespon, "Wow kamu agresif."

Setelahnya, Gubernur Cuomo memakai kedua tangannya untuk memegang wajah Anna dan berkata, "bisakah saya mencium anda." Kemudian, Cuomo mencium pipi wanita itu.

Foto pertemuan Andrew Cuomo dan Anna Ruch difoto olehteman dari Anna. Foto itu lantas beredar di media massa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.