Sukses

Athena Kembali Dilanda Gelombang Panas, Warga Kesulitan Beraktivitas

Ibu Kota Yunani, Athena kembali dilanda gelombang panas. Warga di sana pun mengungkap kesulitan beraktivitas dengan baik.

Liputan6.com, Athena - Ibu Kota Yunani, Athena kembali menghadapi suhu panas yang tinggi.

Salah satu kawasan yang terdampak gelombang panas adalah alun-alun parlemen Ibu Kota Athena, Evzones.

Meski dengan keringat yang bercucuran, para pengawal presiden melatih koreografi mereka di depan sekelompok turis saat gelombang panas baru melanda ibu kota Yunani.

"Mereka luar biasa, tetapi mereka pasti menderita," kata Jim Grace, seorang turis asal Irlandia.

"Kami sedang beradaptasi," ujar istri Jim, bernama Esther Grace. "Kami minum banyak air dan memakai tabir surya," terangnya.

Ini adalah cuaca panas tinggi kedua tahun ini di Yunani - bagian dari tren gelombang panas yang lebih sering dan kenaikan suhu rata-rata yang mendorong pemerintah kota Athena untuk menunjuk petugas iklim berusaha mencegahnya.

"Aku akan mati dalam panas ini," ujar seorang pedagang di kawasan Monastiraki Square, bernama Alexandra Holarou.

Dengan wajahnya yang tampak memerah, seorang pedagang berusia 60 tahun itu hanya dilindungi dengan sebuah payung di gerobaknya.

"Sulit, sangat sulit untuk bekerja dalam kondisi seperti ini," ungkapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gelombang Panas Terpanjang Kelima di Yunani Dalam 40 Tahun

Warga yang melintasi jalan-jalan Ibu Kota Athens pun berusaha mencari tempat untuk berteduh, seperti dari angin-angin AC yang keluar dari toko-toko.

"Kami tidak benar-benar siap," kata seorang turis asal Prancis, Nicolas Deshayes.

"Kami berangkat pagi ini dari Paris di mana suhunya 15 derajat," ceritanya.

Eleni Myrivili, petugas iklim Athena, mengatakan kepada AFP bahwa situasi di sana akan memburuk jika tidak ada upaya pencegahan.

"Pada tahun 2050, jumlah curah hujan akan turun 12 persen dan suhu akan naik 2,5 derajat," katanya.

Namun, ditambahkannya, masih "ada solusi" seperti mengembangkan ruang hijau di kota yang tak banyak di hiasi pepohonan, guna membantu warga yang rentan dan meningkatkan kesadaran publik.

"Kita perlu memikirkan kembali ruang publik secara keseluruhan karena konsekuensinya mempengaruhi kesehatan penduduk kita dan ekonomi negara kita," jelas Myrivili.

"Ada lebih banyak kecelakaan di tempat kerja dengan kenaikan suhu dan orang-orang yang pergi ke toko kini juga lebih sedikit," ungkapnya.

Yunani telah mengalami gelombang panas awal musim panas ini, ketika suhu mencapai 44 derajat Celcius selama 11 hari berturut-turut.

Menurut data dari Observatorium Nasional Athena, ini adalah gelombang panas terpanjang kelima di Yunani dalam 40 tahun.

"Fenomena iklim ini semakin sering terjadi," kata Konstantinos Lagouvardos, direktur penelitian meteorologi observatorium.

"Di luar gelombang panas, hal yang paling mengkhawatirkan adalah bahwa suhu rata-rata meningkat secara signifikan dari awal hingga akhir musim panas. Rata-rata untuk Athena sekarang 34-35 derajat, dua derajat lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.