Sukses

Jaga Sydney Selama Lockdown, Otoritas Australia Kerahkan Bantuan Militer

Meskipun sudah lima minggu lockdown, penyebaran COVID-19 di Sydney terus meluas. Pejabat kesehatan mencatat 170 kasus baru pada Jumat 30 Juli 2021.

Liputan6.com, Sydney - Otoritas Australia telah mengerahkan ratusan tentara di kota Sydney untuk membantu menegakkan aturan lockdown yang diperpanjang.

Penyebaran Varian Delta disebut telah menghasilkan hampir 3.000 infeksi dan menyebabkan sembilan kematian, demikian dikutip dari laman BBC, Jumat (30/7/2021).

Meskipun sudah lima minggu lockdown, penyebaran COVID-19 di Sydney terus meluas. Pejabat kesehatan mencatat 170 kasus baru pada Jumat 30 Juli.

Tetapi banyak yang mempertanyakan apakah intervensi militer itu perlu, dan menyebutnya sebagai tindakan berat.

Masa lockdown berlaku hingga setidaknya 28 Agustus, melarang orang meninggalkan rumah mereka kecuali untuk olahraga, berbelanja, urusan kesehatan, dan alasan lainnya.

Tentara Australia akan bergabung dengan polisi di titik-titik penyebaran Virus Corona COVID-19 untuk memastikan orang-orang mengikuti aturan, yang mencakup batas perjalanan 10 km (6,2 mil).

Kepala Kepolisian Negara Bagian David Elliott mengatakan bahwa hal itu akan membantu karena sebagian kecil warga Sydney berpikir "aturan tidak berlaku untuk mereka".

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tuntutan Vaksinasi COVID-19

Wabah COVID-19 ini sebagian besar mempengaruhi pekerja dari kelompok masyarakat di pinggiran kota yang lebih miskin dan beragam secara etnis di barat dan barat daya.

Banyak warga Australia yang meminta pemerintah untuk meningkatkan upaya vaksinasi COVID-19 dan layanan dukungan bagi masyarakat yang terkena dampak.

Tingkat vaksinasi Australia sekitar 17% dari populasi orang dewasa. Tetapi menjadi salah satu yang terendah di antara negara-negara OECD.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.