Sukses

Demi Karyawan Vaksinasi COVID-19, Perusahaan di Australia Libur Setengah Hari

beberapa perusahaan menawarkan kepada pegawai permanen untuk tetap digaji tanpa harus bekerja, bila mereka pergi menjalani vaksinasi dua kali.

, Victoria - Vaksinasi COVID-19 adalah cara yang tengah digencarkan banyak negara untuk segera mengakhiri pandemi dari Virus Corona. Dalam ranka mendukung program pemerintah tersebut, sejumlah perusahaan di Australia bahkan meliburkan pegawai selama setengah hari, tanpa harus mengambil jatah cuti sakit atau tahunan.

Saat ini, lebih dari 11 juta warga di seluruh Australia sedang menjalani 'lockdown' akibat menyebarnya varian Delta, terutama di dua negara bagian dengan penduduk terbanyak, yaitu New South Wales (Sydney) dan Victoria (Melbourne).

Mengutip ABC Australia, Rabu (21/7/2021), beberapa perusahaan menawarkan kepada pegawai permanen untuk tetap digaji tanpa harus bekerja, bila mereka pergi menjalani vaksinasi dua kali.

Yang melakukannya antara lain adalah Domain, Prosper, Zip dan Athena Home Loans.

Perusahaan tersebut sudah bergabung dengan beberapa bank terbesar di Australia yang menjanjikan akan membayar pekerja lepasan ketika mereka divaksinasi.

Sejauh ini sudah ada sekitar 13 persen warga Australia yang divaksinasi.

Sekitar 1 juta dosis vaksin Pfizer tiba di Australia sebagai bagian dari upaya mempercepat vaksinasi COVID-19.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cerita Mereka yang Mendapat Keringanan Waktu untuk Vaksin

Sarah Macartney adalah direktur komunikasi Domain, perusahaan yang bergerak di bidang portal penjualan properti di Australia.

Dia menggunakan setengah hari tidak bekerja minggu lalu untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca.

Setelah divaksinasi, Sarah merasa tangannya sakit, merasa demam, berkeringat dan lelah sehingga bersyukur karena tidak harus bekerja selama beberapa jam.

"Punya kesempatan untuk vaksin, dan ada waktunya. Ini menolong sekali," katanya.

Dia menggunakan setengah hari tidak bekerja minggu lalu untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca.

Setelah divaksinasi, Sarah merasa tangannya sakit, merasa demam, berkeringat dan lelah sehingga bersyukur karena tidak harus bekerja selama beberapa jam.

"Punya kesempatan untuk vaksin, dan ada waktunya. Ini menolong sekali," katanya."Saya merasa bahwa seluruh proses vaksinasi ini sudah dipolitisasi, dan banyak keributan politik," kata Sarah yang merasa "tenang" setelah mendapatkan dosis pertama.

Analis senior bidang bisnis di Lendi, sebuah perusahaan pemberi pinjaman KPR, Jacky Chen mengatakan dirinya mendapatkan vaksin dosis pertama hari Selasa minggu lalu (13/07) sebelum perusahaannya mengumumkan adanya kebijakan baru.

Pria berusia 29 tahun tersebut mengatakan tidak merasakan efek samping apapun, selain sedikit pegal di lengannya.

Ia namun senang dengan adanya kebijakan baru di mana dia bisa beristirahat selama beberapa jam di rumah setelah vaksinasi.

"Kebijakan untuk tidak harus ke kantor lagi setelah vaksinasi menghilangkan stress," katanya.

"Jadi setengah hari di luar jam kerja uhtuk mendapatkan vaksinasi."

Vaksinasi yang lebih gencar bisa mengakhiri 'lockdown'Direktur eksekutif yang juga salah satu pendiri Lendi Group David Hyman mengatakan 'lockdown' yang diberlakukan untuk Sydney dan Melbourne saat ini untuk menghentikan penyebaran virus menunjukkan pentingnya semua orang segera divaksinasi.

"Pandemi ini merupakan salah satu masalah sosial terbesar yang dialami oleh generasi kita," katanya.

"Kita bisa meihat dari apa yang terjadi seluruh negeri sekarang bahwa mendapatkan vaksinasi penting untuk melindungi warga Australia dan membangun kehidupan normal baru dengan COVID bagi kita semua," tambahnya.

"Kami tidak sedang mengkampanyekan apakah warga harus mendapatkan vaksinasi atau tidak, namun kami ingin memberi sumbangan dengan mempermudah siapa saja yang mau mendapatkan vaksinasi."

Lendi Group akan memberikan waktu untuk menjalankan vaksinasi kepada 650 karyawannya.

Namun Hyman tidak memaksa siapapun untuk melakukannya.

"Dengan adanya keluarga, keharusan bekerja, dan daftar tunggu vaksin, sulit sekali untuk mendapatkan jadwal vaksinasi di luar jam kerja biasa," katanya.

"Itulah sebabnya kami memudahkan bagi siapa saja yang sudah mendapat giliran dan mau melakukannya untuk menggunakan kesempatan ini."

Perusahaan lain yang bergerak di bidang keuangan, Athena, juga melakukan hal yang sama.

CEO dan juga pendiri Athena, Nathan Walsh ingin 'lockdown' segera berakhir dan agar perusahaan mendorong semua pegawainya untuk mendapatkan vaksinasi.

"'Lockdown' berulang kali ini hanya akan berhenti ketika Australia tidak lagi mengejar negara-negara lain dalam tingkat vaksinasi," kata Walsh.

"Kami mendorong seluruh pegawai untuk memprioritaskan vaksinasi, dan memberikan kemudahan untuk itu. Kami menyerukan semua bisnis di Australia untuk melakukan hal yang sama."Dua bank terbesar di Australia, Westpac dan ANZ, termasuk perusahaan besar yang memberikan cuti khusus bagi pegawai untuk mendapatkan vaksinasi.

Bank-bank besar dan grup perusahaan ritel terbesar di Australia Wesfarmers yang membawahi Bunnings dan Officeworks, juga menawarkan fasilitas mereka untuk dijadikan hub vaksinasi.

Janji ini diutarakan perusahaan setelah bertemu dengan Bendahara Utama Australia Josh Frydenberg minggu lalu untuk mendiskusikan bagaimana bisnis bisa memainkan peran lebih besar dalam program vaksinasi.

Beberapa perusahaan besar juga memberikan insentif sehingga pelanggan mau melakukan vaksinasi.

Maskapai penerbangan terbesar Australia Qantas sudah mengumumkan akan memberikan point bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksin sebagai hadiah untuk penerbangan berikutnya.

Mereka juga berencana menawarkan 10 hadiah bagi perjalanan dan akomodasi gratis selama satu tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.