Sukses

AS Imbau Warganya Tak Lakukan Perjalanan ke Inggris Akibat Tingginya Kasus COVID-19

Amerika Serikat mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Inggris.

Liputan6.com, Washington D.C - Departemen Luar Negeri AS dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Senin (19/7) mengeluarkan peringatan tertinggi mereka terhadap perjalanan ke Inggris karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di negara itu.

Masing-masing departemen menempatkan Inggris pada "Tingkat Empat," sekaligus memberi tahu orang Amerika Serikat bahwa mereka harus menghindari perjalanan ke sana. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Selasa (20/7/2021). 

"Jika Anda harus bepergian ke Inggris, pastikan Anda telah divaksinasi sepenuhnya sebelum bepergian," kata CDC dalam sebuah nasihat, sementara Departemen Luar Negeri mengatakan: "Jangan bepergian ke Inggris karena COVID-19."

Sebelumnya pada bulan Mei, pemerintah AS telah menurunkan Inggris ke peringkat "Level 3".

Kasus COVID-19 meningkat lebih dari 50.000 per hari di Inggris dan ratusan ribu warga Inggris diminta untuk mengisolasi diri selama 10 hari.

Amerika Serikat sejak Maret 2020 telah melarang hampir semua warga negara non-AS yang baru-baru ini berada di Inggris.

Sebaliknya, Inggris mengizinkan kunjungan dari Amerika tetapi mewajibkan karantina selama 10 hari pada saat kedatangan dan dua tes COVID-19.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Larangan Perjalanan

Pada bulan Juni, pemerintahan Biden mengatakan sedang membentuk kelompok kerja ahli dengan Inggris, Kanada, Meksiko dan Uni Eropa untuk menentukan cara terbaik untuk memulai kembali perjalanan dengan aman setelah lebih dari satu tahun pembatasan.

Pejabat AS dan maskapai penerbangan tidak mengharapkan pembatasan pada pelancong Inggris akan dicabut paling cepat hingga Agustus - dan memperingatkan aturan itu bisa diberlakukan kembali lebih jauh.

Maskapai dan sejumlah pihak lainnya telah mendesak pemerintah untuk mencabut pembatasan yang melarang sebagian besar warga negara non-AS yang telah berada di Inggris, 26 negara Schengen di Eropa tanpa kontrol perbatasan, Irlandia, China, India, Afrika Selatan, Iran, dan Brasil dalam 14 hari terakhir dari Amerika Serikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.