Sukses

Sejarah Asal Mula Idul Adha yang Tahun Ini Diperingati 20 Juli 2021

Berikut ini sejarah singkat perihal asal muasal perayaan Idul Adha.

Liputan6.com, Jakarta - Idul Adha 2021 dirayakan pada 20 Juli 2021. Tahun ini perayaan tersebut harus dirayakan di tengah pandemi COVID-19 di seluruh dunia.

Melansir Hindustan Times, Senin (20/7/2021), Idul Adha adalah festival Islam terbesar kedua setelah Idul Fitri (atau Meethi Idul Fitri) yang dirayakan oleh umat Islam.

Festival ini juga dikenal sebagai Bakra Idul Fitri, Bakrid, Idul Adha, Idul Qurban atau Qurban Bayarami. Sementara Meethi Idul Fitri menandai akhir bulan suci Ramadan, Bakri Idul Fitri mengakhiri haji tahunan yang dilakukan oleh umat Islam.

Idul Adha dirayakan setelah sepuluh hari dari penampakan Bulan. Dan tahun ini untuk bulan Zulhijah, bulan kedua belas dalam kalender Islam atau lunar, bulan terlihat pada Minggu malam, 12 Juli.

Perayaan Idul Adha di Arab Saudi, UEA, Qatar, London, Amerika Utara termasuk Indonesia merayakannya pada 20 Juli. Sementara India biasanya merayakan kedua festival Idul Fitri dan Idul Adha, sehari setelah Arab Saudi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sejarah Singkat

Menurut kepercayaan Islam, sejarah Idul Adha berawal ketika Ibrahim atau Nabi Ibrahim terus menerus bermimpi menyembelih putra kesayangannya, Ismail, untuk memenuhi keinginan Tuhan. 

Ibrahim tahu bahwa ini adalah perintah dari Tuhan, dan dia berbicara kepada putranya tentang mimpi itu. Dia menjelaskan bagaimana Tuhan ingin dia melakukan pengorbanan dan Ismail, yang juga seorang hamba Tuhan, setuju dengan ayahnya dan memintanya untuk menuruti keinginan Allah. Setan menggoda Ibrahim dan mencoba mencegahnya untuk melakukan pengorbanan, tetapi dia menghindarinya dengan melemparinya dengan batu.

Allah melihat pengabdian mutlak Ibrahim dan mengirim Jibril (Malaikat Jibril) membawa seekor domba untuk disembelih. 

Jibril memberi tahu Ibrahim bahwa Allah senang dengan pengabdiannya kepadanya dan mengirim domba untuk disembelih menggantikan putranya. Sejak saat itu, kurban sapi atau kambing menjadi bagian utama dari perayaan Idul Adha.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.