Sukses

Arab Saudi Cairkan Dana Pernikahan Rp 2 Triliun Bagi Pasangan Muda

Dana ini terutama untuk pasangan muda dengan situasi tertentu, serta penyandang disabilitas di Arab Saudi.

Liputan6.com, Riyadh - Putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MbS), mulai mencairkan dana nikah bagi muda-muda di Kerajaan Arab Saudi. Total dana pernikahan ini mencapai 520 juta riyal (Rp 2 triliun).

Dilansir Saudi Gazette, Senin (19/7/2021), dana ini khusus diberikan kepada yatim-piatum dengan keadaan tertentu dan penyandang disabilitas.

Inisiatif ini merupakan inisiatif Pangeran MBS dan disebut SNAD Al-Zawaj.

Pada tahap pertama ini, ada 3,72 juta riyal (Rp 14,4 miliar) yang dicairkan. Ada lebih dari 26 ribu orang yang mendapatkan dana di Kerajaan Arab Saudi.

Penerima dana juga mendapatkan kursus untuk kesadaran finansial.

Program SNAD ini bertujuan untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial di Arab Saudi, serta agar sistem kesejahteraan menjadi lebih kuat dan efisien.

(1 riyal: Rp 3.871)

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelaksanaan Ibadah Haji 2021

Beralih ke ibadah haji 2021, Arab Saudi melaksanaan haji dengan prokes dan keamanan optimal. 

Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Arab Saudi tercatat turut mendaftar sebagai calon jemaah dan akan mengikuti 327 orang yang bakal ikut serta dalam ibadah haji 2021.

"Saat ini sudah terdata 327 WNI yang menjadi jemaah haji tahun ini. Mereka adalah WNI yang selama ini sudah menetap di Arab Saudi dan ikut mendaftar sebagai calon jemaah sesuai prosedur yang diberlakukan Saudi," kata Konsul Haji, KJRI Jeddah Endang Jumali dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari Antara Senin (19/7/2021). 

Endang menjelaskan, jemaah haji yang sudah terdata tersebut terdiri atas unsur diplomat yaitu dari KBRI dan KJRI, Pekerja Migran Indonesia (PMI), serta mahasiswa Indonesia dan sejumlah WNI lainnya yang sudah lama menetap di Saudi.

"Proses pendataan WNI yang berhaji tahun ini masih dilakukan. Data kita akan terus berkembang. Mungkin baru final saat wukuf di Arafah atau menginap di Mina. Jadi masih memungkinkan untuk terus bertambah," katanya.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.