Sukses

Miris, Ribuan Kuda Pacu Dibunuh di Rumah Jagal

Dari penyelidikan yang dilakukan BBC Panorama, ribuan mantan kuda pacuan terlihat dibunuh di rumah potong hewan.

Liputan6.com, Dublin - Menurut sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh BBC Panorama, ribuan kuda pacuan di Inggris dan Irlandia dikirim oleh rumah potong hewan. Beberapa hewan yang dibunuh pernah dimiliki dan dilatih oleh beberapa nama besar di dunia balap.

Dikutip dari BBC, Senin (19/7/2021), rekaman rahasia juga menunjukkan bagaimana aturan yang dirancang untuk melindungi kuda dari kematian yang kejam tampaknya sering diabaikan di salah satu rumah potong hewan terbesar di Inggris.

Rumah potong hewan ini mengatakan bahwa mereka tidak menerima segala bentuk perlakuan kejam terhadap hewan.

Seorang ahli menggambarkan rekaman rahasia, dari kamera yang dipasang oleh kelompok kampanye Animal Aid, sebagai bukti pelanggaran peraturan yang jelas.

Pada Februari lalu, foto pelatih ternama Gordon Elliott di atas kuda mati mengirimkan gelombang kejutan di dunia balap.

Elliott, yang melatih tiga pemenang Grand National, diskors dari olahraga tersebut hingga 9 September 2021.

Insiden itu menimbulkan kegemparan, tetapi juga menyoroti nasib banyak kuda di industri yang mati saat balapan, saat latihan atau di rumah potong hewan.

Permintaan kebebasan informasi mengungkapkan bahwa empat ribu mantan kuda pacu dibantai di Inggris dan Irlandia sejak awal 2019. Sebagian besar, tetapi tidak semua, dilatih di Irlandia.

Animal Aid, yang telah lama berkampanye untuk mengakhiri pacuan kuda, memasang kamera rahasia di Drury dan Sons, sebuah rumah potong hewan di Inggris yang memiliki lisensi untuk membunuh kuda.

"Ketika kami melihat rekamannya, kami benar-benar tercengang dengan banyaknya anak kuda dengan keturunan asli," kata juru bicara Animal Aid, Dene Stansall. Rekaman itu direkam selama empat hari pada akhir 2019 dan awal 2020.

Hal tersebut memperlihatkan lusinan mantan kuda pacuan yang disembelih, sebagian besar dari Irlandia dan sebagian besar masih muda.

Beberapa kuda yang ditembak di rumah potong hewan memiliki karir balap yang cukup mengesankan sebelumnya dan berhasil memenangkan ratusan juta rupiah.

Tiga dari mereka telah dilatih oleh Gordon Elliott di istalnya yang canggih di County Meath, Irlandia. Ia mengatakan tidak satu pun dari ketiga kuda tersebut dikirim olehnya ke rumah potong hewan itu.

Kuda-kuda itu telah pensiun dari balapan karena cedera, katanya, dan tidak dalam perawatannya ketika mereka terbunuh.

Elliott mengatakan dua kuda dikirim ke pedagang kuda "untuk dipulangkan jika memungkinkan, dan jika tidak, untuk dieutanasia secara manusiawi" sesuai dengan peraturan.

Ia juga mengatakan ia memberikan kuda ketiga kepada pengendara lain seperti yang diminta oleh pemiliknya.

Selain itu, Elliot juga ia pertama kali mengetahui nasib mereka adalah saat ia dihubungi Panorama. Ia mengatakan bahwa ia memastikan perawatan dan kesejahteraan hewan yang tepat telah ia miliki dan telah merumahkan kembali sejumlah besar dari mereka.

Kamera Animal Aid juga menangkap apa yang tampak sebagai pelanggaran aturan yang dirancang untuk melindungi hewan dan kekejaman yang tidak perlu.

Peraturan mengatakan bahwa kuda tidak boleh dibunuh di depan mata satu sama lain. Namun, rekaman tersebut memperlihatkan sejumlah kuda yang ditembak sebanyak 26 kali selama empat hari.

Profesor Daniel Mills, seorang spesialis perilaku veteriner dari University of Lincoln, yang telah melihat rekaman tersebut mengatakan, "Suara tembakan akan mengejutkan, melihat kuda lain tiba-tiba jatuh, ini semua akan sangat menyedihkan bagi seekor kuda dalam situasi ini."

Beberapa kuda pacu yang terbunuh saat kamera Animal Aid sedang emrekam telah diangkut dari Irlandia, menempuh perjalanan lebih dari 560 kilometer melalui jalan darat dan laut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perjalanan yang Tidak Membantu Para Kuda yang Cedera

Beberapa hewan ini dikatakan sedang mengalami cedera yang mengakhiri karir mereka.

Pakar hewan Hannah Donovan yang meninjau remakan itu mengatakan, "bepergian 560 kilometer yang berpotensi mempunyai cedera bukanlah proses yang manusiawi. Ini adalah penderitaan yang tidak perlu."

"Intinya adalah kuda, jika mereka ingin di-eutanasia, dapat dan harus di-eutanasia di rumah," katanya. "Sesederhana itu."

Profesor Mills mengatakan pedoman otoritas balap sendiri dengan jelas menetapkan apa yang harus terjadi pada para kuda saat karir balap mereka berakhir.

"Peraturan industri sendiri merekomendasikan bahwa Anda harus membuat ketentuan untuk semua hewan yang menjadi tanggung jawab Anda," jelasnya.

Pacuan Kuda Irlandia, badan pengatur balap di Irlandia, mengatakan bahwa hal itu sangat mementingkan kesejahteraan masyarakat dan kuda di industri ini.

Orotias Pacuan Kuda Inggris mengatakan telah menunjukkan "komitmen yang jelas untuk meningkatkan standar perawatan kuda pacu yang sudah tinggi sebelum, selama, dan setelah balap."

 

 

Reporter: Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

Infografis Waspada Mutasi Covid-19 Kombinasi Varian Inggris-India

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini