Sukses

16 Juli 1990: Gempa Magnitudo 7,7 Guncang Filipina, Kota Baguio Paling Terdampak

Pada 16 Juli 1990, gempa magnitudo 7,7 guncang Filipina.

Liputan6.com, Kota Baguio - Lebih dari seribu orang tewas saat gempa magnitudo 7,7 mengguncang Pulau Luzon di Filipina pada 16 Juni 1990. Getaran dahsyat itu menimbulkan malapetaka di sebagian besar Luzon, pulau terbesar di negara itu, dengan Kota Baguio menderita dampak yang paling menghancurkan.

Dikutip dari History, Kamis (15/7/2021), pusat gempa yang terjadi pada pukul 16.26 waktu setempat berada di utara Manila di provinsi Nueva Ecija. Laporan menunjukkan bahwa goncangan itu berlangsung selama hampir satu menit penuh.

Bangunan yang runtuh adalah penyebab utama kerusakan dan kematian. Keluar dari gedung bertingkat adalah tindakan pencegahan keamanan yang baik sore itu, walaupun banyak orang terluka dan beberapa bahkan meninggal karena terinjak-injak orang lain yang sedang melakukan hal yang sama.

Di Christian College, sebuah bangunan enam lantai benar-benar runtuh, menjebak sekitar 250 siswa dan guru di dalamnya. Upaya penyelamatan heroik ini menyelamatkan banyak orang, tetapi beberapa korban yang tidak meninggal dalam keruntuhan ditemukan tewas kemudian karena dehidrasi karena tidak ditarik keluar tepat waktu.

Semua jenis bangunan, termasuk beberapa hotel resor di Baguio, yang dikenal sebagai ibukota Musim Panas Filipina, mengalami kerusakan yang luar biasa.

Sebagian besar dari seratus ribu penduduk kota tidur di luar ruangan malam itu dan selama minggu berikutnya, takut untuk kembali ke rumah mereka karena takut gempa susulan.

Selama berhari-hari, para pekerja menarik mayat dari bangunan yang dihancurkan di Baguio.

Perkiraan terbaik adalah bahwa seribu mayat akhirnya ditemukan dengan setidaknya seribu orang lainnya menderita luka serius.

Upaya penyelamatan terhambat parah karena tiga jalan utama menuju kota tertutup tanah longsor. Ratusan pengendara juga terdampar di jalan raya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Salah Satu Kota Paling Berbahaya di Asia

Di luar Baguio, kebakaran pabrik kimia juga menyebabkan kerusakan parah. Tambang emas dan tembaga Tuba di daerah tersebut juga kehilangan 30 pekerja saat semua tambang runtuh.

Baguio, duduk di setidaknya tujuh garis patahan, sekarang terdaftar sebagai salah satu kota paling rawan risiko di Asia.

Selain risiko gempa bumi, curah hukan tahunan yang tinggi di daerah itu meningkatkan kemungkinan tanah longsor yang sangat berbahaya.

Personel militer Amerika yang ditempatkan di Filipina ikut serta dalam upaya bantuan tersebut.

Daerah itu dikunjungi kembali oleh bencana kurang dari setahun kemudian ketika Gunung Pinatubo meletus. Beberapa ahli geologi mempercayai bahwa kedua peristiwa itu terhubung.

 

Reporter: Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

Infografis Vaksinasi Nasional Berpacu dengan Serbuan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.