Sukses

Presiden Brasil Jair Bolsonaro Didemo Terkait Kasus Korupsi Vaksin COVID-19

Dinilai lalai dalam penangan COVID-19, presiden Brasil, Jair Bolsonaro didemo oleh masyarakatnya.

Liputan6.com, Brasilia - Puluhan ribu orang turun ke jalan Brasil untuk memprotes pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro dan penangannya terhadap pandemi COVID-19.

Dikutip dari BBC, Minggu (4/7/2021), protes ini dipicu oleh tuduhan korupsi baru-baru ini yang melibatkan pembelian vaksin oleh kementerian kesehatan.

Bulan lalu, jumlah kematian COVID-19 di Brasil melewati angka 500.000. Dengan angka tersebut, Brasil memiliki jumlah kematian tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Pada Jumat 2 Juli 2021, Mahkamah Agung di negara itu menyetujui permintaan jaksa agung untuk membuka penyelidikan atas peran Bolsonaro dalam skandal tersebut.

Bolsonaro telah dituduh oleh pelapor di kementerian karena gagal mengambil tindakan ketika diperingatkan tiga bulan lalu bahwa pejabat senior telah setuju untuk menerima suap untuk membeli dosis mahal dari vaksin buatan India, Covaxin.

Ia membantah melakukan kesalahan, dengan mengatakan oposisi membuat tuduhan untuk membuka proses pemakzulan terhadapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hanya 11% Dewasa yang sudah Divaksin

Karena beberapa keputusannya dalam penanganan pandemi COVID-19, Presiden Bolsonaro telah banyak dikritik karena tidak menerapkan respons nasional yang terkoordinasi dan karena sikap kritisnya terhadap vaksin, lockdown, serta persyaratan pemakaian masker -- yang ia coba kendurkan.

Lembaga kesehatan Fiocruz baru-baru ini mengatakan situasinya "kritis" di negara di mana hanya 11% orang dewasa telah divaksinasi.

Bulan lalu, restoran, bar, dan toko di banyak kota kembali dibuka. Selain itu, banyak orang di jalanan tidak memakai masker wajah atau menjaga jarak.

 

Reporter: Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

Infografis Tahan Diri atau Bisa Mati karena Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.