Sukses

Pidato Xi Jinping di 100 Tahun Partai Komunis: China Tak Izinkan Negara Lain Tindas Tiongkok

Xi Jinping memperingatkan kepada para pengganggu bahwa China tak segan akan bertindak jika negara lain menindas Tiongkok. Komentarnya disambut tepuk tangan 70.000 penonton.

Liputan6.com, Beijing - China tidak memperkenankan siapapun menindas negaranya, kata Presiden Xi Jinping pada pidato yang menandai peringatan 100 tahun Partai Komunis Tiongkok.

Xi juga memperingatkan kepada para "pengganggu", bahwa China tak segan-segan akan "membenturkan kepala mereka ke tembok baja yang besar", sebuah pernyataan yang dianggap merujuk pada Amerika Serikat.

Pernyataan tersebut merujuk jika negara asing mencoba untuk menindas atau mempengaruhi negaranya.

Komentarnya disambut tepuk tangan dari 70.000 penonton, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (1/7/2021).

Banyak pihak asing yang datang ketika China menghadapi kritik atas tindakan kerasnya di Hong Kong dan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.

Hubungan AS dan China juga tegang, terutama terkait isu Taiwan. Sementara Taiwan yang demokratis melihat dirinya sebagai negara berdaulat, Beijing memandang pulau itu sebagai provinsi yang memisahkan diri.

Hukum AS mengharuskannya untuk memberi Taiwan sarana pertahanan diri, jika Beijing menggunakan kekuatan penuh untuk mengambil kembali pulau itu.

Pada Kamis 1 Juli, Xi mengatakan China mempertahankan "komitmen yang tak tergoyahkan" untuk bersatu dengan Taiwan.

"Tidak ada yang boleh meremehkan tekad, kemauan, dan kemampuan rakyat Tiongkok untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial mereka," katanya.

Upacara pada Kamis pagi itu juga disuguhan dengan penampilan jet militer yang terbang melewati Beijing, pertanda salut meriam dan diiringi oleh lagu-lagu patriotik.

Kerumunan warga diklaim telah diperiksa dengan cermat (lewat protokol kesehatan) sehingga dapat hadir di Lapangan Tiananmen Beijing, China. Namun, banyak dari mereka tidak mengenakan masker.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apa Lagi yang Xi Katakan?

Xi, yang berbicara selama sekitar satu jam, menegaskan kembali peran partai di Tiongkok modern, dengan mengatakan bahwa partai itu telah menjadi pusat pertumbuhan.

"Hanya sosialisme yang bisa menyelamatkan China, dan hanya sosialisme dengan ciri khas ini yang bisa membangun Tiongkok," katanya.

Dia menambahkan bahwa "kami tidak akan pernah mengizinkan siapa pun untuk menggertak, menindas, atau menaklukkan China".

"Siapa pun yang berani mencoba melakukan itu akan dibenturkan ke Tembok Besar yang ditempa oleh lebih dari 1,4 miliar orang China," katanya.

China telah berulang kali menuduh AS berusaha mengekang pertumbuhannya -- dan komentar ini juga dilihat sebagai referensi ke Washington.

 

3 dari 3 halaman

Persiapan China di Hari Penting Ini

Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang didirikan pada tahun 1921, berkuasa 72 tahun yang lalu setelah perang saudara yang panjang.

Pada saat itu negara telah mengalami perubahan besar - tetapi beberapa dari tonggak ini secara mencolok hilang dalam dorongan propaganda.

Pada Senin 28 Juni, sebuah pertunjukan seni berjudul The Great Journey dipentaskan di stadion Bird's Nest Beijing, di mana para pemain mengenakan set-piece mewah yang merinci sejarah negara tersebut.

Tetapi peristiwa penting seperti pembersihan Revolusi Kebudayaan, protes Lapangan Tiananmen 1989, dan protes pro-demokrasi di Hong Kong tak ditampilkan, lapor kantor berita AFP.

Sejak April, bioskop China diperintahkan untuk memutar film propaganda, yang dikenal sebagai "film merah", setidaknya dua kali seminggu.

Sebuah lagu yang 100% memuji pencapaian China dan menampilkan 100 rapper juga dirilis.

"Wisata merah" juga menjadi populer, dengan perusahaan perjalanan seperti Ctrip meluncurkan 100 rute unik untuk "peziarah merah".

Tapi tidak semua senang dengan propaganda itu.

"Sekarang ketika saya menyalakan TV di malam hari, lusinan stasiun menayangkan drama tentang perang revolusioner," kata seorang warga Beijing kepada BBC China.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.