Sukses

Sempat Disebut Pecahkan Rekor, Ternyata Wanita Lahirkan 10 Bayi di Afsel Itu Cerita Palsu

Membuat pernyataan tanpa bukti nyata, ternyata kabar berita di Afrika Selatan mengenai wanita yang melahirkan 10 bayi palsu.

Liputan6.com, Gauteng - Informasi adanya wanita Afrika Selatan bernama Gosiame Sithole yang melahirkan 10 bayi pada awal Juni 2021 dinyatakan tidak benar. Pernyataan itu dikeluarkan berdasarkan penyelidikan resmi.

Dikutip dari BBC, Kamis (24/6/2021), menurut pemerintah provinsi, tidak ada rumah sakit di provinsi Gauteng -- bagian Afrika Selatan yang merupakan lokasi rumah Sithole -- yang memiliki catatan kelahiran bayi tersebut.

Sebuah tes medis bahkan menunjukkan Sithole belum hamil baru-baru ini.

Saat ini, Sithole sedang ditahan di bawah undang-udang kesehatan mental untuk observasi dan akan diberi dukungan. Pernyataan tersebut tidak memiliki alasan rinci di balik pembuatan cerita itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cerita Tanpa Bukti Konkret Nyata

Independent Online (IOL) adalah grup media yang memiliki Pretoria News yang pertama kali melaporkan berita tersebut. Dalam artikel awal itu, mereka mengatakan Sithole melahirkan pada 7 Juni 2021 di Rumah Sakit Akademik Steve Biko (SBAH) di Pretoria dengan staf yang tidak siap menangani kelahiran tersebut.

Mereka bahkan menuduh rumah sakit dan pihak berwenang kesehatan provinsi berusaha menutupi kelalaian medis. "Tuduhan ini salah, tidak berdasar dan hanya merusak reputasi baik Rumah Sakit Akademik Steve Biko dan Pemerintah Provinsi Gauteng," kata sebuah pernyataan.

Tindakan hukum akan diambil terhadap pemimpin redaksi Pretoria News, Piet Rampedi, dan IOL.

Sithole memiliki anak kembar berusia enam tahun bersama pasangannya, Teboho Tsotetsi. Mereka tinggal di Thembisa, sebuah kota dengan banyak penduduk kelas pekerja di provinsi Gauteng dekat Johannesburg.

Menurut IOL, mereka menghadiri gereja yang sama dengan Rampedi di mana ia diperkenalkan kepada Rampedi pada Desember lalu. Pada Mei, Rampedi diduga mewawancarai pasangan yang mengatakan mereka sedang hamil dengan delapan bayi.

Saat Sithole melahirkan 10 bayi, ia kemudian menerima pesan dari rekannya yang memberi tahu hal tersebut dengan pejelasan bahwa Rampedi tidak dapat datang ke rumah sakit karena pembatasan COVID-19. Rampedi hanya mengandalkan pesan WhatsApp dan tidak mendapatkan konfirmasi dari rumah sakit tentang cerita tersebut.

Walikota lokal kemudian mengkonfirmasi kelarihan tetapi juru bicara pemerintah kemudian mengatakan politisi hanya memiliki pernyataan dari keluarga dan belum ada yang melihat bayi-bayi secara langsung.

Cerita ini menimbulkan kecurigaan setelah Pretoria News gagal mengungkapkan rumah sakit tempat bayi-bayi itu dilahirkan dan serangkaian rumah sakit di Gauteng juga menyangkal keterlibatan mereka.

Tidak bisa dibayangkan betapa rumitnya memiliki sepuluh bayi baru lahir. Sumbangan mulai membanjiri pasangan tersebut -- termasuk satu miliar rupiah dari ketua IOL, Iqbal Survé.

Sepuluh hari setelah dugaan kelahiran itu, IOL membuat tuduhan terhadap SBAH.

Sithole dan pasangannya kemudian tampak berselisih setelah Tsotetsi melaporkan Sithole hilang dan meminta masyarakat untuk menghentikan mengirim sumbangan -- sementara Sithole menuduh Tsotetsi ingin mendapatkan keuntungan finansial dari bayi-bayi tersebut.

Sementara itu, pekerja sosial berhasil melacak Sithole dan ia dirawat di rumah sakit untuk menjalani sejumlah tes pada Jumat 18 Juni 2021.

Sebuah catatan bocor yang dilihat oleh News24 menuduh bahwa Rampedi baru-baru ini meminta maaf kepada IOL atas "kerusakan reputasi" yang disebabkan oleh cerita itu dengan mengatakan bahwa ia seharusnya memperlakukannya lebih seperti bagian investigasi daripada "cerita yang menyenangkan."

 

 

Reporter: Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.