Sukses

30 Situs Berita Iran Tampilkan Pesan Disita Pemerintah AS, Ada Apa?

Situs web di Iran menampilkan pesan berbunyi "this website has been seized" dan logo departemen di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Teheran - Kabar mengejutkan datang dari Iran. Sejumlah situs web di negeri tersebut pada Selasa 22 Juni 2021 menampilkan pesan dari pemerintah AS berbunyi "this website has been seized" disertai logo Departement of Justice The Federal Bureau of Investigation FBI (Biro Penyelidik Federal) dan Department of Commerce Bureau of Industry and Security (Biro Industri dan Keamanan dari Departemen Perdagangan).

Dengan kata lain, telah disita oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

Mengutip VOA Indonesia, Rabu (23/6/2021), media Iran mengonfirmasi Selasa 22 Juni bahwa sejumlah situs berita terkait pemerintah bertajuk "telah disita" oleh pemerintah Amerika tanpa alasan atau penjelasan lebih jauh.

Sejauh ini Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) belum menanggapi saat dimintai komentar terkait insiden tersebut oleh VOA. Namun Associated Press mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya menyatakan AS telah menyita sekitar 30-an situs web, yang sebagian besar terkait dengan upaya disinformasi.

Di antara situs-situs yang dihentikan secara tiba-tiba itu adalah Press TV, televisi pemerintah berbahasa Inggris; kanal berbahasa Arab, Al-Alam; dan saluran berita satelit Al-Masirah milik pemberontak Houthi Yaman.

Pesan-pesan yang muncul di beberapa situs Iran itu menyatakan telah "disita oleh Pemerintah AS sesuai dengan surat perintah penyitaan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konfirmasi Media Iran

Al-Masirah merilis sebuah pernyataan yang mengakui penyitaan itu, dan menjelaskan tetap melanjutkan misinya untuk “menghadapi tindakan pembajakan Amerika dan Israel terhadap bangsa kita, dengan cara apa pun.”

Press TV yang dikelola pemerintah melaporkan berita internasional yang disaring sesaui keinginan sejumlah pemimpin Iran, umumnya mengkritik kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan Inggris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.