Sukses

Perdana Sejak 2005, Korea Utara Kirim Bantuan Rp 4,3 Miliar ke Myanmar

Korea Utara mengeluarkan dana Rp 4,3 miliar dalam bantuan kemanusiaan yang dipimpin PBB untuk Myanmar.

Liputan6.com, Yangon - Korea Utara telah mengeluarkan dana sebesar US$300.000 (Rp 4,3 miliar) dalam prakarsa bantuan kemanusiaan yang dipimpin PBB untuk Myanmar. 

Pengeluaran ini pun menandai sumbangan pertama Korea Utara ke negara lain sejak tahun 2005, menurut data PBB pada Kamis (17/6).

Layanan pelacakan keuangan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menunjukkan bahwa Korea Utara memberikan sumbangannya pada 24 Mei 2021, kepada Myanmar Humanitarian Fund.

Lembaga tersebut menyerukan dana sekitar US$276 juta (Rp 3,9 triliun) untuk bantuan terhadap Myanmar, di mana ratusan orang tewas sejak militer melancarkan kudeta pada pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi - memicu protes dan bentrokan antara aparat dan warga, ditambah dengan krisis COVID-19.

Korea Utara terakhir menawarkan bantuan keuangan kepada PBB pada tahun 2005, ketika mengeluarkan uang sebesar US$150.000 untuk Indonesia, India, Thailand, Malaysia, Maladewa dan Sri Lanka - yang semuanya dilanda tsunami dahsyat pada Desember 2004. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (17/6/2021).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Korea Utara Telah Lama Miliki Hubungan dengan Myanmar

Korea Utara diketahui telah lama memiliki hubungan dengan Myanmar, dan pemantau PBB mengatakan Pyongyang memasok senjata ke negara Asia Tenggara tersebut.

Disebutkan juga bahwa kedua negara sedang menyelidiki kerja sama terkait rudal.

Selain Korea Utara, Korea Selatan juga telah memberikan US$600.000 kepada PBB untuk mendukung Myanmar.

Tetapi, Korea Selatan telah menangguhkan pertukaran pertahanan dan melarang ekspor senjata serta barang-barang strategis lainnya ke Myanmar.

3 dari 3 halaman

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.