Sukses

Bahas Perang Saat KTT G7, Joe Biden Terbalik Antara Suriah dan Libya

Presiden AS Joe Biden terbalik antara Suriah dan Libya saat bicara di G7.

Liputan6.com, Cornwall - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, terbalik menyebut nama negara ketika ingin membahas perang Suriah dalam KTT G7. Biden malah berkali-kali menyebut Libya. 

Saat itu, Presiden Biden sedang menjawab pertanyaan tentang Rusia, kemudian ia memilih "Libya" untuk menjadi contoh dari tindakan Rusia. Ia berkata AS dan Rusia bisa bekerja sama untuk membantu "Libya."

"Di Libya kita harus membuka jalur untuk menyediakan bantuan makanan dan ekonomi, maksud saya bantuan vital bagi populasi yang terkena masalah," ujar Joe Biden di konferensi pers G7 di Cornwall, Inggris, dikutip Senin (14/6/2021).

Kalimat Presiden Biden beberapa kali tersendat ketika menjawab, dan ia tampak menunduk.

"Saya pikir saya akan berusaha dengan keras untuk ... ini adalah ... ngomong-ngomong ada tempat di mana ... saya seharusnya tidak bernegosiasi di depan umum di sini, tapi biar saya ucapkan ini ... Rusia telah melakukan aktivitas-aktivitas yang berlawanan dengan norma-norma internasional," jelas Presiden Biden.

Kemudian, Joe Biden berkata usaha Rusia untuk membangun kembali Libya atau Suriah tak akan berhasil tanpa memberikan bantuan ekonomi yang vital. "Contohnya, dalam membangun kembali Suriah, Libya, kamu tahulah. Ini mereka di sana," ujar Biden. 

"Selama mereka ada di sana untuk menegakan ketertiban di wilayah itu, kamu tidak bisa melakukannya tanpa menyediakan kebutuhan ekonomi dasar kepada masyarakat," kata Joe Biden yang kembali mengucapkan Libya.

Bloomberg kemudian melaporkan bahwa ajudan Presiden Joe Biden menjelaskan yang dimaksud sang presiden sebetulnya Suriah, bukan Libya. Sebagai informasi, Rusia memang punya kepentingan di konflik Suriah karena mendukung rezim Presiden Bashar Al-Assad sejak perang saudara pecah di 2011.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Bahas Putin

Presiden Joe Biden juga sempat merespons ucapan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa hubungan AS-Rusia sedang berada di titik terendah. Biden terkekeh dan berkata hal itu benar.

"Biar saya perjelas bahwa itu benar, ini adalah titik rendah," ucapnya. 

Ia lantas menjelaskan bahwa hubungan AS dan Rusia akan tergantung bagaimana sikap Rusia terhadap norma-norma internasional, sementara Rusia dinilai sering melanggar hal tersebut.

Namun, Biden menegaskan tidak mencari konflik, dan berusaha untuk bekerja sama dengan Rusia di area-area seperti iklim.

Joe Biden dan Vladimir Putin rencananya akan bertemu pada 16 Juni 2021 di Swiss. Joe Biden berjanji akan terang-terangan membahas kekhawatirannya kepada Vladimir Putin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.