Sukses

Potret Gerhana Matahari yang Diabadikan Teropong NASA

Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan bergerak di antara Matahari dan Bumi.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon terjadi pada 26 Mei, penduduk Bumi kembali mengalami fenomena langit lainnya: Gerhana Matahari Cincin atau annular Solar eclipse. Gerhana Matahari pertama pada 2021 itu telah terjadi pada Kamis (10/6/2021) sore waktu Indonesia.

Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan bergerak di antara Matahari dan Bumi. Pada gerhana Matahari cincin, Bulan tidak sepenuhnya menutup seluruh bagian Matahari, dan bagian pinggirnya masih bercahaya. Matahari pun tampak seperti cincin terang di langit.

Karena tidak semua wilayah Bumi dapat menyaksikan gerhana Matahari Cincin ini, NASA pun menyiarkannya secara livestreaming di Youtube. Namun, yang ditampilkan NASA merupakan peristiwa gerhana Matahari sebagian, seperti foto di bawah ini:

Gerhana Matahari Cincin 10 Juni 2021 di atas langit Kanada bagian utara dan Arktik (NASA)

NASA menjelaskan, hanya beberapa wilayah Bumi seperti di bagian Kanada, Greenland, dan Rusia utara yang mengalami gerhana Matahari cincin. Di beberapa tempat, cincin di sekitar Matahari tidak terlihat, malah akan mengalami gerhana matahari sebagian. Ini terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tidak sejajar. Matahari akan tampak memiliki bayangan gelap hanya di sebagian permukaannya. 

Penduduk di bagian timur Amerika Serikat dan Alaska utara akan melihat gerhana matahari parsial pada 10 Juni, bersama dengan sebagian besar Kanada dan sebagian Karibia, Eropa, Asia, dan Afrika utara.  

Di Amerika Serikat, gerhana Matahari sebagian akan terlihat di sepanjang bagian Tenggara, Timur Laut, Barat Tengah, dan di Alaska Utara. Di banyak lokasi ini, gerhana akan terjadi sebelum, selama, dan segera setelah matahari terbit. Ini berarti bahwa pemirsa harus mendapatkan pandangan cakrawala yang jelas saat matahari terbit untuk melihat gerhana.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fase Bulan Baru

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), gerhana Matahari cincin ini terjadi bersamaan dengan fase Bulan baru.

Mengutip laporan Edukasi Sains Antariksa LAPAN, fase Bulan baru tahun ini akan terjadi pada 10 Juni pukul 17.52.33 WIB / 18.52.33 WITA / 19.52.33 WIT, dengan jarak 404.245 km dari Bumi dan terletak di konstelasi Taurus.

Disebutkan, Bulan tidak hanya membentuk konjungsi dengan Matahari melakinkan juga dengan Merkurius. Karena itu, dapat juga disebut Konjungsi Tripel Bulan-Merkurius-Matahari.

"Kondisi langit pada 10 Juni ketika senja, Venus dan Mars sudah condong ke arah barat-barat laut hingga kemudian terbenam di arah barat-barat laut pada pukul 19.00 dan 20.30 waktu setempat," jelas LAPAN.

3 dari 3 halaman

Infografis Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.