Sukses

Promo Penipuan Haji 2021 Muncul di Malaysia

Lembaga Tabung Haji (TH) di Malaysia menyorot promo murah badal haji di Malaysia yang murah, tetapi tipu-tipu.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Lembaga Tabung Haji (TH) di Malaysia mengingatkan khalayak ramai terkait bahaya promo haji dengan harga murah. Promo itu dipastikan palsu.

Penawaran itu beredar di media sosial dan mengklaim bisa mengirim jemaah badal haji (haji pengganti) dengan biaya 2.500 ringgit saja atau setara Rp 8,6 juta.

"Tawaran badal haji pada kadar bawah RM 2.500 (seorang) adalah tidak munasabah kerana kos permit dan lain-lain perbelanjaan yang perlu ditanggung oleh penduduk tempatan Arab Saudi untuk menunaikan ibadat haji adalah jauh lebih tinggi," demikian penjelasan resmi Tabung Haji, Kamis (10/6/2021).

Tabung Haji juga menegaskan bahwa Arab Saudi masih belum merilis pengumuman resmi terkait pelaksanaan haji 2021. Saat ini, Malaysia memilih menanti kabar dari Saudi dan belum membatalkan.

Kasus penipuan badal haji disebut muncul tiap tahun di Malaysia, sehingga warga diminta waspada terhadap agen atau individu yang memberikan penawaran. Pihak Tabung Haji juga tak terlibat dengan promo-promo tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Calon Jemaah Haji Malaysia Bakal Disuntik Vaksin Pfizer yang Lolos di Arab Saudi

Pemerintah negeri jiran Malaysia berinisiatif untuk memberikan vaksin Pfizer bagi calon jemaah haji. Vaksin tersebut sudah mendapat izin dari Arab Saudi sebagai syarat haji dan umrah. 

Vaksin Pfizer juga telah mendapatkan izin darurat dari WHO.  

"Untuk jemaah haji yang belum divaksinasi, mereka akan menerima vaksin Pfizer," ujar Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia, Khairy Jamaluddin pada akhir Mei lalu.

Pemerintah Malaysia juga akan berdiskusi terlebih dahulu bersama pemerintah Kerajaan Arab Saudi terkait calon jemaah yang terlanjur disuntik vaksi Sinovac.

Vaksin Pfizer adalah salah satu vaksin yang digunakan secara luas di Malaysia. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin juga memakai vaksin ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.