Sukses

Keluarga Muslim Diserang di London, PM Kanada Justin Trudeau Janji Perangi Ekstremis

PM Kanada Justin Trudeau berjanji akan memerangi kelompok ekstremis sayap kanan.

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berjanji akan melipatgandakan upayanya memerangi kelompok sayap kanan, dua hari setelah serangan bermotif kebencian yang menewaskan empat anggota keluarga Muslim di kota London, Ontario.

"Ini adalah serangan teroris, dimotivasi oleh kebencian, di jantung salah satu komunitas kami," kata Trudeau di House of Commons setelah melakukan mengheningkan cipta.

Mengutip Channel News Asia, Rabu (9/6/2021), keluarga itu, yang terbunuh pada Minggu 6 Juni ketika sebuah truk pickup melewati trotoar dan menabrak mereka, menjadi sasaran karena alasan agama, kata polisi Kanada. Para korban terdiri dari tiga generasi keluarga dan berusia antara 15 hingga 74 tahun. Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang selamat masih dirawat di rumah sakit dengan cedera yang tidak mengancam jiwa.

London, sebuah kota berpenduduk sekitar 400.000 orang yang terletak di tengah antara Detroit dan Toronto, memiliki komunitas Muslim yang besar dan setidaknya tiga masjid.

Deretan bunga yang baru dipotong diletakkan di atas rerumputan di pintu masuk Masjid Muslim London, tempat ibadah yang pernah dihadiri para korban.

"Masjid Muslim London, itu masjid tertua kedua di Kanada ... Komunitas London (Muslim) di sini telah membantu membangun kota ini," kata Omar Khamissa, petugas keterlibatan komunitas dari kelompok nirlaba Dewan Nasional Muslim Kanada.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dugaan Islamofobia

Polisi menangkap seorang pria bernama Nathaniel Veltman (20) di tempat parkir sekitar 500 meter dari masjid.

Dia mengenakan rompi jenis pelindung tubuh.

Veltman, yang berkulit putih, didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan satu tuduhan percobaan pembunuhan. Pihak berwenang sedang meninjau kemungkinan tuduhan terorisme.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.