Sukses

Nigeria Akan Gugat Siapapun yang Buka Akses untuk Twitter Usai Pemblokiran

Liputan6.com, Abuja - Nigeria akan menggugat siapa pun yang melanggar kebijakan mereka untuk memblokir Twitter, kata seorang juru bicara pemerintah kepada BBC.

Pemerintah mengumumkan pada Jumat 4 Juni 2021 bahwa mereka menangguhkan operasi Twitter di negara itu.

Operator seluler memblokir akses ke Twitter setelah diperintahkan untuk melakukannya, tetapi beberapa pengguna dikabarkan masih bisa mengaksesnya.

Langkah itu muncul setelah Twitter menghapus tweet Presiden Muhammadu Buhari karena melanggar aturan media sosial asal Amerika Serikat itu, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (6/6/2021).

Beberapa pengguna melihat postingannya, yang merujuk pada perang saudara Nigeria empat dekade lalu, sebagai ancaman terselubung terhadap gerakan separatis di tenggara negara itu

Pemerintahnya mengatakan pada Sabtu 5 Juni bahwa penghapusan tweet itu "mengecewakan", tetapi bukan satu-satunya alasan untuk penangguhan "sementara".

"Telah terjadi masalah dengan platform media sosial di Nigeria, di mana informasi yang salah dan berita palsu yang tersebar melaluinya telah memiliki konsekuensi kekerasan dunia nyata," kata pemerintah.

Twitter mengatakan pengumuman larangan pada hari Jumat oleh Menteri Informasi Lai Mohammed "sangat memprihatinkan".

Langkah itu juga membawa kecaman luas dari kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional, yang mengatakan bahwa kebijakan itu merupakan akan membatasi kebebasan berbicara di Nigeria.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kehakiman Abubakar Malami mengatakan dia telah "mengarahkan untuk segera menuntut pelanggar larangan pemerintah Federal atas operasi Twitter di Nigeria", mengatakan kepada jaksa penuntut umum untuk "bertindak".

Pesan itu ditargetkan baik pada korporasi maupun individu, kata juru bicara menteri Umar Gwandu kepada BBC.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tuduhan Nigeria terhadap Twitter

Pemerintah Nigeria menuduh bahwa Twitter digunakan untuk merusak "keberadaan perusahaan Nigeria".

Platform itu memungkinkan "penyebaran pesan agama, rasis, xenofobia dan palsu" yang "dapat merobek persatuan negara", kata seorang juru bicara.

Regulator penyiaran nasional, NBC, telah diberitahu untuk memulai "lisensi semua layanan streaming internet dan operasi media sosial di Nigeria", kata sebuah pernyataan pemerintah.

Sebelumnya, badan profesional operator ponsel Nigeria - yang dikenal sebagai Alton - mengkonfirmasi mereka telah diberitahu untuk menghentikan orang-orang mengakses Twitter. Kelompok itu mengatakan anggotanya telah mematuhi perintah pemerintah karena "ketentuan kepentingan nasional" dalam undang-undang telekomunikasi Nigeria dan persyaratan lisensi.

Tetapi Alton juga mengatakan bahwa itu mendukung posisi PBB bahwa hak untuk berkomunikasi baik offline maupun online harus dilindungi.

Pada hari Sabtu, wartawan BBC di Lagos dan Abuja mengatakan mereka tidak dapat terhubung ke Twitter melalui dua negara jaringan telepon terbesar: MTN dan Airtel.

Situs pemantauan internet Netblocks melaporkan bahwa Twitter dibatasi di semua jaringan terkemuka.

Akses masih dimungkinkan melalui beberapa penyedia wi-fi, tetapi ini bukan cara paling umum untuk terhubung ke internet di Nigeria.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.