Sukses

29 Mei 2021: Malaysia Total Lockdown, Total 169 Juta Kasus COVID-19 di Dunia

Update COVID-19 pada 29 Mei 2021. Malaysia total lockdown.

Liputan6.com, Jakarta - Total kasus COVID-19 mencapai 169,2 juta kasus dengan jumlah pasien meninggal 3,5 juta. Varian kini menjadi ancaman baru, meski produsen vaksin seperti Pfizer mengaku vaksin mereka masih ampuh.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Sabtu (29/5/2021), berikut lima negara dengan kasus corona tertinggi:

1. Amerika Serikat: 33,2 juta

2. India: 27,5 juta

3. Brasil: 16,3 juta

4. Prancis: 5,7 juta

5. Turki: 5,2 juta

Jumlah kasus di Rusia juga sudah nyaris mencapai 5 juta. Sementara, Indonesia sudah genap 1,8 juta kasus.

Terkait jumlah vaksinasi di dunia sudah mencapai 1,8 miliar dosis.

Malaysia akan masuk total lockdown mulai 1 Juni hingga 14 Juni 2021. Mengikuti kebijakan tersebut, maka nyaris semua sektor akan disetop, kecuali bisnis esensial.

Kasus COVID-19 di China masih stabil, yakni 102 ribu kasus. Teori COVID-19 berasal dari kebocoran di laboratorium kembali mencuat, namun China menuding teori itu sebagai manipulasi politik semata dari AS.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Puluhan Ribu Lansia di Kota Bogor Enggan Divaksin

Pemerintah Kota Bogor mengatakan vaksinasi Covid-19 bagi warga lanjut usia (lansia) saat ini baru mencapai 30,97 persen. Salah satu kendalanya adalah banyaknya lansia yang belum peduli akan vaksinasi.

Berbagai alasan membuat orang-orang berusia di atas 60 tahun enggan untuk pergi ke pusat-pusat vaksinasi Covid-19. 

Wali Kota Bogor Bima Arya mengakui pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi lansia lebih sulit dibandingkan untuk pekerja publik. Dari 95.371 lansia yang ditargetkan, baru 29,539 orang atau 30,97 persen yang sudah vaksin tahap dua. Sementara vaksinasi lansia tahap pertama sebanyak 37,433 orang atau 39,25 persen.

"Banyak lansia yang enggan divaksin. Alasannya mungkin terlalu banyak denger berita yang kurang baik tentang efek vaksin," kata Bima Baru-baru ini.

Selain itu, penyakit yang mereka derita juga membuat para lansia ragu-ragu menerima vaksin. Ada pula yang hidup tanpa sanak saudara sehingga sulit berpergian.

"Karena itu, harus ada strategi. Lansia ini agar dijemput bola sekaligus diberikan pemahaman," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.