Sukses

Dior Pilih Bintang Transgender China Jadi Duta untuk Kampanye Wewangian Barunya

Dior mengumumkan di akun Weibo-nya bahwa Jin Xing berbicara tentang pemberdayaan perempuan.

Liputan6.com, Beijing - Dior, rumah mode Prancis berkolaborasi dengan selebriti transgender China Jin Xing untuk kampanye yang berpusat pada wewangian merek J'adore.

Melalui akun Weibo, yang dilansir dari SCMP pada Jumat (28/5/2021), Dior mengumumkan berita itu dengan video di mana Jin Xing berbicara tentang pemberdayaan perempuan.

Jin Xing sendiri merupakan mantan penari balet pria dan kolonel tentara, dan merupakan orang pertama yang mengumumkan tentang operasi penggantian kelamin di China kepada publik. 

Dia telah menjadi presenter televisi terkemuka dan memiliki pengikut yang signifikan di media sosial.

Pernyataan berani dari merek mewah ternama seperti Dior ini mencerminkan beberapa kemajuan dalam penerimaannya Komunitas LGBT di China, di mana hak-hak transgender hanya diakui sebagian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

LGBT Masih Menjadi Topik yang Tabu di China

Masalah LGBT masih menjadi topik yang tabu di China, di mana masyarakat menghadapi konsekuensi yang berat seperti pengucilan, pengangguran, dan bahkan penjara. 

Sebuah laporan dari Beijing LGBT Center pada 2017 menemukan bahwa, dari 1.640 responden, semuanya kecuali enam pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga di tangan orang tua atau wali setelah keluar.

Pada 2015, wanita transgender Beijing Chao Xiaomi membawa masalah transgender ke arena publik setelah dia tidak dapat menggunakan kamar mandi di pusat perbelanjaan.

Chao menceritakan bagaimana dia pertama kali mencoba memasuki kamar mandi pria tetapi dihentikan oleh petugas kebersihan karena dia mengenakan gaun. Dia kemudian mencoba masuk ke kamar wanita, tetapi seorang penjaga keamanan meminta untuk melihat ID-nya; ketika melihat bahwa itu bertuliskan "laki-laki", dia memanggilnya "cabul". 

Dalam menghadapi diskriminasi yang meluas, LSM dan aktivis mendorong perubahan melalui tuntutan hukum dan pengembangan studi yang menyoroti kesulitan yang dihadapi masyarakat.

Terlepas dari banyak kemunduran, komunitas LGBT berjuang untuk dilihat dan didengar, dan banyak orang LGBT mulai hidup lebih terbuka di tengah penerimaan masyarakat yang semakin meningkat.

 

Reporter: Lianna Leticia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.