Sukses

Bisa dengan Mata Telanjang, Begini Cara Saksikan Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021

Gerhana Bulan bisa disaksikan dengan mata telanjang.

Liputan6.com, Jakarta - Gerhana bulan total yang bertepatan dengan Supermoon akan terlihat di langit Indonesia pada 26 Mei 2021 sore untuk pertama kalinya dalam dua tahun.

Gerhana bulan total terakhir, juga dikenal sebagai bulan darah, terjadi pada Januari 2019.

Melansir The Guardian, Rabu (26/5/2021), Supermoon, fenomena yang lebih umum, terjadi saat bulan purnama terjadi di dekat titik terdekat dalam orbitnya ke Bumi.

Meskipun Bumi akan menghalangi sinar matahari langsung untuk mencapainya, selama gerhana total, bulan akan tampak redup dalam warna merah-oranye.

Dr Brad Tucker, ahli astrofisika dari Universitas Nasional Australia, mengatakan meskipun bulan akan berada dalam bayangan bumi, sebagian sinar matahari masih mencapainya dengan melewati atmosfer bumi.

“Sama seperti kita mendapatkan matahari terbit dan terbenam berwarna jingga-merah [di Bumi] karena komposisi atmosfer dan sudut pancaran cahaya - yang kita sebut pembiasan - efek yang sama ini terlihat di luar angkasa,” kata Tucker.

Munculnya bulan akan tergantung pada waktu dan lokasi dilihatnya, katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang

Tidak seperti gerhana matahari, gerhana bulan aman untuk dilihat. Fenomena ini dapat disaksikan dengan mata telanjang tanpa memerlukan peralatan khusus.

Saran Tucker untuk pengamat bulan yang tidak ingin menghabiskan waktu berjam-jam di luar adalah memeriksanya secara berkala sepanjang malam.

“Jika Anda menatapnya selama lima menit, itu akan terlihat sama. Jika Anda melihatnya dan kemudian kembali dan melihatnya dalam setengah jam, itu akan terlihat sangat berbeda," katanya.

“Saran saya adalah untuk melihatnya beberapa kali antara pukul 19.44 dan 21.11 [AEST] (Waktu Australia), benar-benar nikmati antara pukul 21.11 dan 9.25, lalu Anda bisa pergi tidur karena itu akan menghilang begitu saja.”

Menurut Tucker, Super Moon bertepatan dengan gerhana bulan total setiap empat hingga lima tahun sekali. Secara statistik, satu dari tiga atau empat gerhana bulan total akan menjadi bulan super blood moon, katanya.

Sementara itu, Super Moon terjadi lebih sering - biasanya tiga hingga empat kali per tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.