Sukses

4.666 WNI di Luar Negeri Positif COVID-19, 1 dari Kuba Meninggal

WNI dari enam negara juga dilaporkan positif COVID-19. Berikut ini update selengkapnya.

Liputan6.com, Havana - Seorang WNI di Kuba dilaporkan meninggal dunia akibat COVID-19. Ini adalah pertama kalinya WNI meninggal di negara tersebut akibat terinfeksi Virus Corona.

Berdasarkan laporan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Selasa (25/5/2021), ada juga kasus baru dari enam negara: Prancis, Korea Selatan, India, Argentina, Bulgaria, dan Vatikan.

"Total WNI terkonfirmasi di luar negeri adalah 4.666: 3.800 sembuh, 198 meninggal, dan 668 dalam perawatan," tulis akun resmi Kemlu di Twitter.

Ada juga WNI yang sembuh dari COVID-19 dari lima negara yang disebutkan di atas, kecuali Kuba.

Berikut peta kasus COVID-19 yang menyerang WNI:

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Dapat Jatah Vaksin COVID-19, WNI di Lebanon Cemas

Sementara itu, WNI di Lebanon hingga kini masih belum mendapatkan jatah vaksin COVID-19. Situasi ini membuat perwakilan Indonesia cemas mengingat kasus harian di Lebanon juga terus meningkat. 

Duta Besar Indonesia untuk Lebanon, Hajriyanto Y. Thohari, menjelaskan bahwa Indonesia dan Lebanon memiliki perjanjian timbal balik atau resiprokal terkait vaksin, tetapi hingga kini masih belum ada kepastian. 

"Ini yang sedang kami risaukan karena sampai hari ini warga negara Indonesia, juga termasuk staf KBRI, belum mendapatkan vaksinasi," ujar Dubes Hajriyanto dalam acara Liputan6 Update, Senin (24/5).

"Sampai hari ini kita masih dalam daftar tunggu untuk mendapatkan vaksinasi. Kami masih berharap-harap cemas kapan ini kita akan mendapat giliran vaksinasi," jelas sang mantan Wakil Ketua MPR. 

Pada November 2020 hingga Januari 2021, total WNI di Lebanon yang terkena COVID-19 sempat mencapai 108 orang. Ada tiga orang yang kondisinya serius, tetapi mereka semua berhasil sembuh. 

Di Lebanon, pemerintah memesan vaksin COVID-19 dari Pfizer dan AstraZeneca. 

TNI yang berada di Lebanon sebagai pasukan pemelihara perdamaian sudah mulai mendapatkan jatah vaksin dari PBB. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.