Sukses

Selain Busana Barat, 9 Hal Ini juga Dilarang di Korea Utara

Tak hanya gaya busana, masih ada banyak hal lain yang juga dilarang oleh Korea Utara demi melindungi negaranya dari pengaruh pihak luar.

Liputan6.com, Pyongyang - Akhir-akhir ini dunia semakin tertarik dengan Korea Utara, begitu pula masyarakatnya dengan dunia luar. Hal ini tentu mengkhawatirkan pemerintah Korea Utara, hingga mereka terus berupaya melindungi bangsa dari pengaruh luar.

Diktator Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan melarang pemakaian skinny jeans dan gaya rambut mullet bagi warganya dalam upaya mencegah "menurunkan martabat" kaum muda.

Namun tak hanya gaya busana, Bright side yang dikutip Rabu (19/5/2021) menjelaskan ada beberapa hal lain yang juga dilarang oleh pemerintah Korea Utara. Apa sajakah itu?

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Coca-Cola

Sebuah embargo perdagangan terhadap Coca-Cola yang dikenakan terhadap Korea Utara membuat sulit untuk mendapatkan sebotol minuman soda jenis itu di sana. Namun, dilaporkan bahwa beberapa toko kelas atas di Pyongyang menjual Coca-Cola yang diproduksi di China.

3 dari 8 halaman

2. Gaya Rambut

Jika di berbagai negara kita bebas menata rambut sesuai keinginan, Kim Jong-un hanya mengizinkan 18 model potong rambut untuk wanita dan 15 untuk pria.

Tidak ada gaya rambut yang memungkinkan perubahan warna rambut, jadi membeli pewarna rambut di Korea Utara bisa jadi sangat sulit.

4 dari 8 halaman

3-4. Pembalut dan Kondom

Di Korea Utara, pembalut dan tampon tidak tersedia. Wanita hanya diperbolehkan menggunakan versi jadul bantalan yang dapat digunakan kembali.

Begitu pula dengan kondom. Semua jenis alat kontrasepsi dilarang di Korea Utara, sehingga mendapatkan kondom adalah tugas sangat sulit. Banyak orang dewasa Korea Utara dengan senang hati menerima kondom sebagai hadiah.

5 dari 8 halaman

5. Properti

Pemerintah Korea Utara secara eksklusif memiliki hak atas tanah dan properti. Hal ini membuat hampir tidak mungkin untuk membeli dan menjual rumah atau apartemen.

Namun, rakyat Korea Utara telah menemukan cara untuk melakukannya, yang berujung pada pelanggaran undang-undang.

6 dari 8 halaman

6-7. Wi-Fi dan Panggilan Internasional

Dari populasi 15 juta, hampir satu juta orang Korea Utara memiliki ponsel. Namun, mereka tidak dapat melakukan panggilan internasional. Ada juga pembatasan penggunaan jaringan 3G. Orang asing yang memasuki negara tersebut dapat membeli kartu SIM prabayar untuk melakukan panggilan ke luar negeri saja.

Hal ini pun membuat adanya batasan dalam menjual semua jenis perangkat modern berteknologi tinggi ke Korea Utara.

7 dari 8 halaman

8. Mobil Sport

Barang mewah lain yang hampir 100% tidak tersedia adalah mobil sport. Hampir tidak mungkin membeli mobil sport mahal karena sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa.

8 dari 8 halaman

9. Liburan ke Luar Negeri

Warga Korea Utara tidak diizinkan pergi berlibur ke luar negeri. Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia, tetapi rakyat Korea Utara mungkin tidak menyadari fakta ini.

Para pemimpin Korea Utara berusaha melindungi negaranya dari pengaruh pihak luar. Mereka melarang banyak hal, tetapi dunia tempat kita tinggal terus berkembang.

Mengharapkan Korea Utara tetap sama masih dipertanyakan. Namun satu hal yang pasti, orang-orang di sana dan gaya hidup mereka perlahan - lahan pasti akan berubah berkat tetangganya di utara dan selatan.

Reporter: Lianna Leticia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.