Sukses

Utusan AS Tiba di Tel Aviv, Bahas Bentrok Israel-Palestina

Utusan Amerika Serikat telah tiba di Tel Aviv untuk pembicaraan de-eskalasi terkait ketegangan antara Israel dan Palestina.

Liputan6.com, Tel Aviv - Utusan Amerika Serikat telah tiba di Tel Aviv untuk pembicaraan de-eskalasi terkait ketegangan antara Israel dan Palestina yang masih berlanjut.

Dilansir BBC, Sabtu (15/5/2021) utusan AS, Hady Amr akan mengambil bagian dalam pembicaraan dengan pejabat Israel, Palestina serta PBB dengan harapan menyepakati gencatan senjata.

Pada Sabtu pagi (15/5), Israel melakukan serangan udara di Gaza dan Hamas menanggapinya dengan menembakkan roket ke Israel.

Konflik terjadi bermula pada 10 Mei ketika ketegangan meningkat antara Israel-Palestina di Yerusalem Timur.

Bentrokan yang tercatat selama lima hari terakhir itu menandai beberapa kekerasan terburuk antara kedua negara dalam beberapa tahun.

Sedikitnya 133 orang tewas di Gaza dan delapan orang tewas di Israel sejak pertempuran kedua negara mulai pada Senin (10/5).

Pejabat Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa serangan udara Israel pada Sabtu pagi menewaskan sedikitnya tujuh warga Palestina, yang di antaranya termasuk perempuan dan anak-anak, di sebuah kamp pengungsi di barat Kota Gaza.

Pada 14 Mei, bentrokan menyebar ke Tepi Barat, dengan sedikitnya 10 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Pasukan Israel menggunakan gas air mata, peluru karet, dan tembakan langsung terhadap warga Palestina.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Capai Kesepakatan Gencatan Senjata

Kedatangan Hady Amr terjadi menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang bentrok Israel-Palestina pada Minggu (16/5).

Kedutaan Besar AS di Israel mengatakan tujuan perjalanannya adalah untuk "memperkuat kebutuhan untuk bekerja menuju ketenangan yang berkelanjutan".

Namun, seruan kepada para pemimpin Israel dan Palestina sejauh ini gagal menghasilkan kesepakatan gencatan senjata.

Serangan udara Israel di Gaza telah memaksa Timur Tengah masuk dalam agenda Presiden Joe Biden.

Hal ini membuat pemerintahan Biden harus dengan cepat meningkatkan kontribusinya di bidang diplomatik tanpa tim lengkap: meski belum ada calon duta besar untuk Israel.

Hady Amr adalah seorang diplomat tingkat menengah tanpa pangkat seperti yang dipegang oleh utusan khusus di pemerintahan AS sebelumnya, menurut wartawan BBC, Barbara Plett Usher.

Pada 14 Mei, militer Israel memerintahkan 7.000 tentara tambahan dan mengerahkan pasukan dan tank di dekat perbatasannya dengan Gaza.

Disebutkan, negara tersebut sedang mempertimbangkan melancarkan serangan darat di Gaza.

Diperkirakan 10.000 warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza sejak 10 Mei karena konflik tersebut, menurut PBB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.