Sukses

Tentukan Idul Fitri 1442 H, Arab Saudi Pantau Penampakan Hilal

Mahkamah Agung Arab Saudi menyerukan umat Islam di UEA, Qatar, dan negara-negara Arab lainnya untuk melihat bulan sabit akan menandai awal Idul Fitri dan akhir Ramadhan 2021.

Liputan6.com, Riyadh - Idul Fitri menandai hari pertama bulan Syawal. Muslim di Arab Saudi akan melihat bulan malam ini. Jika bulan sabit tidak terlihat malam ini, maka negara-negara Teluk akan merayakan hari raya pada 13 Mei 2021.

Arab Saudi mengikuti kalender Umm al-Qura yang ditentukan di Institute of Astronomical & Penelitian Geofisika Kota Raja Abdulaziz untuk Sains dan Teknologi (KACST) di Riyadh.

Setiap tahun, Idul Fitri terjadi sekitar 10-11 hari lebih awal tergantung pada terjadinya bulan sabit karena bulan lunar lebih pendek dari matahari, sehingga bervariasi dari satu negara ke negara lain sekitar satu hari.

Menurut laporan India.com, bulan sabit pertama kali terlihat di Arab Saudi setelah seluruh dunia berasumsi kapan harus merayakan festival tersebut. India biasanya merayakan Idul Fitri pada hari kedua penampakan bulan sabit di Arab Saudi.

Mahkamah Agung Arab Saudi menyerukan umat Islam di UEA, Qatar, dan negara-negara Arab lainnya untuk melihat bulan sabit untuk menandai awal Idul Fitri dan akhir Ramadhan 2021.

Selain berdoa kepada Allah, bertukar hadiah, menikmati hidangan tradisional, dan saling mengucapkan 'Idul Fitri,' festival ini juga dirayakan dengan zakat yang dianggap sebagai salah satu dari lima rukun Islam.

Orang-orang menyumbangkan sebagian dari penghasilan mereka untuk amal sebagai tanda kesetaraan dalam perayaan.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemerintah Indonesia Umumkan Idul Fitri 13 Mei 2021

Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Kamis 13 Mei 2021. Keputusan tersebut berdasarkan sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah pihak.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, hitungan hisab telah dikonfirmasi petugas Kementerian Agama di daerah yang ditempatkan di 88 titik dari Aceh sampai Papua di 34 wilayah di Indonesia. Dan dari 88 titik itu, tidak ada yang melaporkan melihat hilal.

"Maka berdasarkan hisab posisi hilal minus, dan secara rukyat hilal tidak terlihat, maka penetapan 1 Syawal di istikmalkan seperti dalam sidang isbat yang disepakati," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kementerian Agama, Selasa (11/5/2021).

Perwakilan MUI pun menambahkan, 1 Syawal atau Idul Fitri pada tahun ini jatuh pada Kamis 13 Mei 2021.

Sidang isbat penentuan Idul Fitri 2021 ini digelar secara terbatas, baik daring maupun luring karena masih situasi pandemi Covid-19.

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin sebelumnya mengatakan, sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi, seperti dihadiri Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, serta sejumlah Dubes negara sahabat dan perwakilan ormas.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim menambahkan, tahapan sidang isbat dilakukan sebagaimana awal Ramadan lalu.

Sesi pertama dimulai pukul 16.45 WIB, berupa pemaparan posisi hilal Awal Syawal 1442H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Cecep Nurwendaya. Setelah Magrib, sidang Isbat dipimpin Menteri Agama, diawali dengan mendengarkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal.

Kemenag melakukan rukyatul hilal untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri pada 88 titik di seluruh Indonesia. Untuk di DKI Jakarta misalnya, rukyatul hilal akan dilaksanakan di Gedung Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta lantai 7, Masjid Al-Musyariin Basmol Jakarta Barat, Pulau Karya Kepulauan Seribu, dan Masjid KH Hasyim Asy'ari Jakarta Barat.

 

Reporter: Lianna Leticia

3 dari 3 halaman

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.