Sukses

Taliban Umumkan 3 Hari Gencatan Senjata Menyambut Hari Raya Idul Fitri

Gencatan senjata yang diumumkan Taliban, dilakukan setelah berminggu-minggu kekerasan mencengkeram negara itu.

Liputan6.com, Kabul - Taliban mengumumkan pada Senin 10 Mei 2021 bahwa pihaknya akan melakukan gencatan senjata tiga hari di Afghanistan dalam rangka perayaan hari keagamaan Idul Fitri.

Dikutip dari laman France24, Senin (10/5/2021), gencatan senjata dilakukan setelah berminggu-minggu aksi kekerasan mencengkeram negara itu.

"Kami memberikan suasana damai dan aman kepada rekan-rekan selama Idul Fitri sehingga mereka dapat merasakan kesempatan yang menggembirakan," kata Mohammad Naeem, seorang juru bicara Taliban.

Idul Fitri akan dimulai pada Rabu atau Kamis minggu ini tergantung pada penampakan bulan.

Deklarasi gencatan senjata datang dua hari setelah pemboman di luar sebuah sekolah di bagian barat ibu kota Afghanistan, Kabul, menewaskan 68 orang.

Kebanyakan dari mereka adalah pelajar, dan melukai lebih dari 165 lainnya.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Pemberontak Taliban, yang berupaya menggulingkan pemerintah Afghanistan membantah terlibat dalam pemboman tersebut. Namun, pimpinan pemerintah Afghanistan meyakini kelompok itu berada di balik serangan tersebut.

Naeem mengatakan, Taliban telah diperintahkan untuk menghentikan semua operasi militer terhadap pemerintah Afghanistan. Seraya menambahkan mereka siap untuk membalas jika diserang oleh pasukan pemerintah.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons Gencatan Senjata

Fraidoon Khwazoon, juru bicara Abdullah Abdullah, ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, yang memimpin proses perdamaian, menyambut baik pengumuman gencatan senjata Taliban.

Juru bicara Presiden Ashraf Ghani tidak segera berkomentar apakah mereka juga akan melakukan hal serupa.

Pembicaraan damai antara kedua pihak yang bertikai di ibu kota Qatar, Doha, yang dimulai tahun lalu.

Namun tidak menghasilkan kemajuan dan malah meningkatkan kekerasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.