Menhan Rusia Sergei Shoigu Ungkap Alasan Penarikan Pasukan dari Perbatasan Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin bersama Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi pameran Kalashnikov Concern di Patriot Park, luar Moskow, Rabu (19/9). (Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP)

Liputan6.com, Moskow - Menteri Pertahanan Rusia, Selasa (27/4), mengatakan penarikan pasukan Rusia dari perbatasan dekat Ukraina tidak ada hubungannya dengan tekanan dari Barat.

Dia menambahkan Moskow akan melakukan segala hal yang diperlukan untuk melindungi dirinya.

Lawan Ancaman Drone Ukraina, Menhan Rusia Perintahkan Peningkatan Senjata dan Latihan Tempur

Menhan Sergei Shoigu juga mengungkapkan keprihatinannya dengan kehadiran pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) di dekat Rusia, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (28/4/2021).

Peningkatan kehadiran pasukan Rusia dekat Ukraina telah mencemaskan pihak Barat, yang secara kuat mendesak Kremlin agar menarik pasukannya.

Shoigu yang memerintahkan pengurangan pasukan itu pada Kamis (29/4), setelah dilakukan latihan militer besar-besaran, mengejek seruan pihak Bart dan menyebutnya tidak pantas.

"Ada yang memperingatkan kami bahwa kegiatan kami di wilayah kami sendiri akan ada konsekuensinya," kata Shoigu.

"Saya ingin menekankan bahwa kami menilai peringatan seperti itu tidak bisa diterima dan kami akan melakukan segala hal yang perlu untuk memastikan keamanan terselenggara di perbatasan kami."

Shoigu juga mengacu kepada pengerahan pasukan NATO di dekat Rusia sebagai sebab dari keprihatinan Moskow itu.

"Kegiatan Amerika dan NATO untuk meningkatkan kesiagaan tempur dan peningkatan kehadiran mereka telah menyumbang pada peningkatan ancaman militer," kata Shoigu, dan dia mencatat bahwa Moskow memantau secara cermat pengerahan pasukan dan persenjataan Amerika di Eropa.

Saksikan Video Berikut Ini:

Jubir Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Putin tertarik berbincang dengan CEO Tesla, Elon Musk untuk berbincang di aplikasi Clubhouse. Namun Putin harus mengetahui lebih lanjut undangan bincang Musk tersebut.

2 dari 2 halaman

Peningkatan Aktivitas Rusia

5.000 Pelaut Ikut dalam Pawai Militer di Rusia — Menteri Pertahanan Sergei Shoigu (kedua kiri) bersama Presiden Putin (tengah) tiba menghadiri perayaan Hari Angkatan Laut di St.Petersburg, Rusia, Minggu (30/7). Armada Angkatan Laut Rusia didirikan tahun 1696 (321 tahun). (AP/Alexander Zemlianichenko)

Armada Laut Hitam Rusia, Selasa (27/4), mengatakan kapalnya, peluncur misil Moskva, telah meninggalkan pelabuhan Sevastopol di Krimea untuk melakukan latihan peluncuran misil.

Angkatan Laut Rusia mengatakan, aset-asetnya sedang memantau kapal Pengawal Pantai AS Hamilton yang berlayar ke dalam wilayah Laut Hitam pada Selasa (27/4).

Minggu lalu, Rusia menutup sektor luas dari Laut Hitam dekat Krimea, dan melarang kapal perang asing berlayar di sana sampai November.

Peningkatan kegiatan militer Rusia ini datang di tengah-tengah peningkatan pelanggara gencatan senjata di Ukraina timur, sehingga memicu kekhawatiran akan terjadinya konfrontasi pada skala besar.

Konflik antara pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di Donbas, Ukraina timur, terjadi tidak lam setelah Moskow melakukan aneksasi Semenanjung Krimea.