Sukses

Top 3: Kapal Malaysia Tiba di Lokasi Pencarian KRI Nanggala-402 Terpopuler

Berita terpopuler edisi Senin (26/4/2021) meliputi kapal Malaysia yang tiba di lokasi pencarian KRI Nanggala-402 hingga China yang memamerkan radar portabel pendeteksi pesawat siluman.

Liputan6.com, Jakarta - Kapal Malaysia MV Mega Bakti tiba di lokasi pencarian KRI Nanggala-402 pada Minggu (25/4). Mereka akan membantu proses pecarian dan memulai tim SAR menggunakan kapal tersebut setelah menerima briefing dari TNI-AL. 

Berita ini pun menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Senin (26/4/2021).

Informasi menarik berikutnya adalah situasi akibat COVID-19 di India yang semakin parah. Situasi di negara tersebut saat ini rumah sakit mulai kepenuhan dan banyak pasien yang meninggal di jalan. 

Selanjutnya, China memamerkan radar portabel yang dapat mendeteksi pesawat siluman. 

Simak ketiga berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Senin (26/4/2021):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Kapal Malaysia MV Mega Bakti Tiba di Lokasi Pencarian KRI Nanggala 402

Tim operasi SAR Angkatan Laut Diraja Malaysia telah tiba di lokasi pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 pada Minggu 25 April 2021.

Mereka akan memulai operasi SAR menggunakan kapal MV Mega Bakti setelah menerima briefing dari TNI-AL, demikian dikutip dari laman Twitter resmi, Minggu (25/4/2021).

Baca berita selengkapnya di sini...

3 dari 4 halaman

2. Situasi India: RS Penuh, Pasien COVID-19 Meninggal di Jalanan

Krisis COVID-19 di India semakin parah. Pasien-pasien meninggal di pinggir jalan karena rumah sakit penuh. Warga yang butuh oksigen juga harus menunggu berjam-jam di depan rumah sakit.

Simak berita selengkapnya di sini...

4 dari 4 halaman

3. China Pamerkan Radar Portabel Pendeteksi Pesawat Siluman, 'Drone Terminator'

China telah meluncurkan radar canggih baru yang dapat mendeteksi pesawat siluman, termasuk drone, serta rudal jelajah terbang rendah, karena negara itu terus secara agresif meningkatkan kemampuan tempurnya di tengah ketegangan yang muncul di wilayah tersebut.

Selanjutnya baca di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini