Sukses

Orang Indonesia Suka Penasaran, Amankah Jika Kita Makan Salju?

Apakah Anda termasuk salah satu yang penasaran dengan rasa salju?

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai wisatawan yang tinggal di daerah tropis, pasti penasaran dengan salju. Apalagi ketika berkunjung ke Eropa yang sedang musim salju pasti kamu akan terlihat bersemangat ketika melihat langsung salju.

Banyak aktivitas yang dilakukan saat wisatawan bertemu salju, seperti membuat boneka salju atau bahkan ada orang yang saking penasarannya dengan salju sampai makan salju.

Tetapi apakah salju benar-benar aman untuk dikonsumsi?

Dilansir dari Mental Floss, meskipun Anda mungkin berasumsi salju yang baru saja jatuh dan terkumpul di area yang tidak terganggu — bahkan cangkir yang disiapkan untuk tujuan itu — bebas dari kontaminan apa pun, jangan terlalu yakin. 

Menurut ahli meteorologi Mary Scarzello Fairbanks, yang berbicara dengan Prevention , salju tidak sepenuhnya murni. Ini terbentuk ketika tetesan air membeku di sekitar debu atau puing-puing di udara, membentuk kristal es yang terus mengumpulkan uap air dan membentuk kepingan salju. Saat jatuh, ia juga akan mengumpulkan benda-benda yang tergantung di udara, dari kotoran hingga partikel bakteri hingga jelaga. 

Tergantung pada wilayahnya, salju juga bisa mengandung sulfat, nitrat, formaldehida, merkuri, atau pestisida. Jika berangin, salju bahkan bisa bercampur dengan kotoran yang dikeluarkan dari tanah sebelum mengendap. Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science: Processes & Impacts bahkan menunjukkan bagaimana salju dapat bercampur dengan knalpot bensin.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kontaminasi Udara

Secara teoritis, es krim salju Anda mungkin memiliki beberapa bahan yang menjijikkan sebagai "topping".

Pada saat yang sama, tampaknya tidak ada lonjakan laporan penyakit yang berkaitan dengan makan bola salju, dan kontaminan yang mungkin menempel di udara juga hadir saat kita bernapas. Dengan anggapan Anda tidak mengkonsumsinya dalam jumlah besar, kecil kemungkinan kontaminan apa pun yang mungkin ada di salju akan hadir dalam jumlah yang cukup besar sehingga menimbulkan masalah.

Ingatlah bahwa tidak ada yang menganjurkan untuk menelan salju, hanya saja gigitan kecil mungkin baik-baik saja.

Makan salju dalam keadaan darurat adalah masalah lain. Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) memperingatkan agar tidak mengemil salju bagi siapapun yang terlantar, seperti pejalan kaki, karena dapat menurunkan suhu tubuh seseorang. Dalam kasus masalah pasokan air, CDC mengatakan aman untuk mengambil salju yang terkumpul dan merebusnya untuk membunuh kuman.

 

Reporter: Lianna Leticia

 

3 dari 3 halaman

Infografis Disiplin Protokol Kesehatan:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.