Sukses

Selain di AS, Kini Vaksin COVID-19 Pfizer Palsu Ditemukan di Meksiko dan Polandia

Juru bicara Pfizer mengkonfirmasi temuan vaksin COVID-19 palsu di Meksiko dan Polandia.

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin COVID-19 Pfizer palsu ditemukan di Meksiko dan Polandia. Hal ini telah dikonfirmasi oleh seorang juru bicara Pfizer, dan menambah penghitungan berjalan dari upaya penipuan di AS dan internasional.

"Kami menyadari bahwa dalam jenis lingkungan ini - didorong oleh kemudahan dan kenyamanan e-commerce dan anonimitas yang diberikan oleh Internet - akan terjadi peningkatan prevalensi penipuan, pemalsuan, dan aktivitas ilegal lainnya yang berkaitan dengan vaksin dan perawatan untuk COVID-19," kata juru bicara seperti dikutip dari laman ABC News, Kamis (22/4/2021).

Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada ABC News bahwa ada produk kosmetik di dalam botol vaksin palsu di Polandia.

Guna menyelidiki kasus ini, Pfizer sekarang bekerja sama dengan otoritas lokal.

Pengacara Peretasan Komputer Internasional dan Kekayaan Intelektual Departemen Kehakiman di Amerika Latin dan Eropa Timur "mengetahui" vaksin Pfizer palsu yang diidentifikasi di Meksiko dan Polandia, dan "sedang berusaha untuk berkoordinasi dengan dan mendukung otoritas lokal dan Pfizer, sesuai kebutuhan," ungkap Departmen of Justice (DOJ).

DOJ dan lembaga penegak hukum di Pusat Koordinasi Hak Kekayaan Intelektual Nasional "terus memantau dengan cermat sumber AS untuk setiap indikasi pemalsuan dalam rantai pasokan domestik," kata juru bicara itu.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Pertama Kali

Aksi penipuan terbaru ini pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal, namun, ini bukan pertama kalinya isu ini diangkat ke panggung internasional.

Pada bulan Februari, sekretaris kesehatan untuk negara bagian Nuevo León di Meksiko memperingatkan tentang penjualan "rahasia" dari "dugaan vaksin COVID-19."

Hasil investigasi menemukan setidaknya 80 orang membayar setara dengan ratusan dolar AS per dosis untuk vaksin virus corona.

Menteri Kesehatan Manuel de la O Cavazos mendesak warga untuk tidak membeli zat tak dikenal yang menyamar sebagai suntikan sungguhan.

Pada bulan Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan untuk vaksin Pfizer yang "dipalsukan" yang terdeteksi di Meksiko, yang diberikan kepada pasien di luar program resmi, dan bahwa WHO memperingatkan pada saat itu "mungkin masih beredar di wilayah tersebut dan mungkin terus berlanjut."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.