Sukses

Chili: Satu Dosis Vaksin Sinovac Ampuh 16 Persen Lawan COVID-19

Otoritas Chili berkata satu dosis vaksin Sinovac ampuh 16 persen lawan COVID-19.

Liputan6.com, Santiago - Chili merupakan salah satu negara yang juara dalam vaksinasi COVID-19. Sama seperti Indonesia, pemerintah Chili mengandalkan vaksin Sinovac. 

Jutaan warga Chili sudah mendapat setidaknya satu dosis vaksin Sinovac. Wall Street Journal menyebut hal itu menjadikan Chili sebagai lokasi pengujian dunia nyata vaksin Sinovac.

Kasus COVID-19 di Chili kini sedang melonjak lagi. Selain itu, otoritas kesehatan Chili mengumumkan bahwa satu dosis vaksin Sinovac ampuh 16 persen melawan COVID-19. 

Dilaporkan Wall Street Journal, Selasa (20/4/2021), satu dosis vaksin Sinovac COVID-19 ampuh 16 persen dan dua dosis vaksinnya ampuh 67 persen. Setelah dua pekan penyuntikan dosis kedua, Sinovac ampuh 80 persen mencegah kematian.

Sebelumnya, direktur CDC China, Gao Fu, telah mengakui bahwa vaksin buatan Tiongkok tidak memberikan proteksi yang tinggi.

Pakar kesehatan di Chili pun mengakui bahwa proteksi dosis pertama vaksin Sinovac sangat lemah. Banyak warga tetap tertular ketika sudah mendapat satu dosis vaksin.

"Dengan satu dosis, kita tahu proteksinya sangatlah lemah," ujar Claudia Cortes, pakar penyakit infeksi di Santa Maria Clinic di Santiago. 10 persen pasien COVID-19 di rumah sakitnya telah mendapat satu dosisi. Ia pun menjelaskan bahwa warga harus menunggu sampai mendapat dua dosis.

Wall Street Journal lantas menyebut bahwa kasus Chili menjadi pelajaran bagi negara-negara lain yang menggunakan Sinovac secara masif, seperti Turki dan Indonesia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ratusan Artis Indonesia Ikut Vaksinasi

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan sejumlah pihak memberikan vaksin Covid-19 kepada pekerja seni budaya termasuk artis di Jakarta. Vaksin diberikan kepada lebih dari 500 pekerja seni.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau jalannya vaksinasi berharap dengan diberikannya vaksinasi Covid-19 akan membuat aktivitas seni budaya dapat kembali berjalan. 

"Dengan kehadiran para pekerja seni budaya di sini menunjukkan kita semua bersatu padu, bergandengan tangan untuk tekan angka pandemi dan mensukseskan vaksinasi ini," kata Sandiaga usai meninjau pelaksanaan vaksinasi di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (19/4).

Terpantau sejumlah artis ikut mendapatkan vaksinasi. Antara lain Cak Lontong, Nicholas Saputra, Isyana Sarasvati, hingga Bimbim Slank.

Sementara itu sejumlah pekerja seni, budaya, dan musisi seperti sutradara film Nia Dinata, Budi Doremi, personel Band Gigi Arman Maulana dan Gusti Hendy, Gita Gutawa, Arya Saloka, Evan Sanders, hingga Adit Insomnia, juga telah mendapatkan vaksinasi Covid-19, kemarin.

 

3 dari 4 halaman

Budi Doremi Ikut Senang

Sutradara film Nia Dinata, secara khusus berterima kasih kepada Menparekraf Sandiaga Uno karena para pelaku industri kreatif mendapatkan prioritas vaksin. Nia menjelaskan industri perfilman diisi oleh banyak orang sehingga interaksi sering terjadi.

"Saya ingin ucapkan terima kasih karena film adalah sebuah industri yang penuh dengan kolaborasi. Nggak mungkin sutradara ngomongnya jauh-jauhan sama pemainnya memberikan direction," kata Nia.

Sementara itu, musisi Budi Doremi mengungkapkan dirinya tak ada masalah divaksinasi saat sedang berpuasa. Dia senang menjadi salah satu sosok yang diprioritaskan.

"Ya gua pribadi senang banget karena jadi salah satu peserta yang diprioritaskan. Menurut gua, ini kesempatan bagus banget untuk ajak masyarakat juga untuk sadar bahwa memang vaksin satu-satunya solusi untuk semua ini," kata Budi.

4 dari 4 halaman

Infografis Vaksin COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.