Sukses

Angka Kematian Akibat COVID-19 di Prancis Tembus 100.000 Jiwa

Buat tonggak sejarah yang tidak diinginkan, Prancis menjadi negara ketiga di Eropa Barat yang memiliki 100.000 kematian akibat COVID-19.

Liputan6.com, Paris - Prancis mencatat lebih dari 296 kematian akibat COVID-19 pada Kamis, (15/4). Menjadikannya sebagai negara ketiga di Eropa Barat yang melampaui angka kematian 100.000 jiwa.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan bahwa sejak pandemi dimulai, ia memikirkan semua orang yang telah meninggal.

"Kami tidak akan melupakan wajah apa pun, nama apa pun," katanya.

"Sejak dimulainya pandemi, kini 100.000 wanita dan pria Prancis telah meninggal karena virus. Kita semua memikirkan keluarga mereka, orang yang mereka cintai, anak-anak yang kehilangan orangtua atau kakek nenek hingga saudara kandung."

Dikutip dari euronews, Jumat (16/4/2021), sebagian besar dari 100.000 kematian itu terjadi saat gelombang kedua dan ketiga pandemi setelah Oktober tahun lalu yang dipicu oleh lonjakan varian yang lebih menular dari yang pertama kali ditemukan di Inggris.

Walaupun sudah menyentuh angka 100.000, para ahli mengatakan bahwa hal itu masih dianggap remeh oleh ribuan orang.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Telah Melaporkan Lebih dari 5,2 Juta Kasus COVID-19

Analisis dari sertifikat kematian menunjukkan bahwa beberapa kasus COVID-19 tidak dilaporkan. Pasien yang meninggal di rumah, uni psikiatri, atau fasilitas perawatan kronis juga banyak yang tidak diuji virus COVID-19.

Angka ini dicapai saat Prancis melakukan lockdown sebagian serta mencoba mempercepat peluncuran vaksin yang sebelumnya masih lamban.

Lockdown tersebut termasuk menutup kembali sekolah, melarang perjalanan domestik, dan menutup sebagian besar toko yang tidak penting.

Sekolah akan dibuka kembali secara bertahap pada 26 April dan pemerintah telah mengantisipasi bahwa pembatan lainnya akan dicabut sekitar pertengahan bulan Mei.

Macron sudah bertemu dengan para pejabat Prancis pada hari Kamis untuk mempersiapkan pembukaan kembali negara tersebut secara bertahap.

Pihak berwenang memperkirakan bahwa sekitar 20 juta orang -- 38% dari populasi orang dewasa di Prancis, akan menerima setidaknya satu dosis vaksin pada saat itu, naik dari 11,95 juta yang sudah di vaksin saat ini.

Sampai saat ini, Prancis sudah melaporkan lebih dari 5,2 juta kasus yang positif COVID-19.

Dalam surat kabar Le Parisien, Macron mengatakan bahwa ia memikirkan semua yang meninggal dalam pandemi dan keluarga mereka.

 

Reporter: Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini