Sukses

Anak SD Kunjungi Kafe Boneka Seks, Orangtua di Korea Selatan Geram

Para orang tua khawatir anaknya mengunjungi kafe seks tersebut. Pasalnya, anak SD ikutan datang.

Liputan6.com, Yongin - Kemunculan bisnis kafe boneka seks mendapat penolakan dari orangtua di Korea Selatan (Korsel). Mereka resah anak-anak mereka mengunjungi kafe tersebut. Sudah ada laporan anak SD ikut-ikutan berkunjung.

Bisnis kafe boneka seks ini menjamur setelah Mahkamah Agung Korsel mengizinkan import boneka seks berukuran manusia. Ratusan kafe boneka seks lantas bermunculan di Korea.

Menurut laporan Yonhap, Kamis (15/4/2021), salah satu kafe tersebut berdiri di kota Yongin yang berlokasi 50 kilometer di sebelah selatan Seoul. Kafe itu terpaksa tutup saat baru berusia tiga hari. Pasalnya, anak-anak SD dan SMP ikutan datang ke kafe itu, sehingga memicu protes orangtua dan warga sekitar.

Warga juga menulis banyak petisi sebab kafe boneka seks itu berada dekat sekolah.

"Tiga sekolah dasar, dua SMP, satu SMA, dan 11 fasilitas pendidikan anak berada di radius 500 meter dari kafe sex doll experience yang beroperasi di lantai dua sebuah mal perbelanjaan di jalan utama Yongin," tulis salah satu petisi.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berapa Modalnya?

Petisi yang menolak kafe boneka seks itu sempat mencapai 36.618 tanda tangan pada Selasa (13/4) kemarin.

Pemilik kafe di kota Yongin itu menegaskan bahwa bisnisnya tidaklah ilegal. Ia memutuskan menutup kafenya karena tekanan publik.

Modal yang ia keluarkan mencapai 40 juta won (Rp 523 juta).

Pebisnis tersebut berkata kafenya adalah tempat bisnis yang sah, seperti toko mainan seks dewasa. Di daerah bisnis itu juga sebetulnya tidak ada sanksi bagi kafe boneka seks.

(1 won: Rp 13)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.