Sukses

Tak Dukung Vaksin COVID-19 Sinovac, Klinik Hong Kong Kena Sanksi

Klinik di Hong Kong terkena sanksi karena dianggap condong pada vaksin Pfizer ketimbang Sinovac.

Liputan6.com, Hong Kong - Otoritas kesehatan Hong Kong menghukum klinik yang dianggap tidak mengutamakan vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Klinik itu dilaporkan lebih merekomendasi Pfizer.

Akibatnya, klinik swasta itu dicoret dari daftar program vaksinasi dan tak bisa lagi menyalurkan vaksin.

Dilaporkan Hong Kong Free Press, Kamis (25/3/2021), klinik itu menulis pengumuman "Saran: jangan ambil Sinovac, pilih BioNTech", sembari menambahkan bahwa salah satu dokter di klinik itu juga menggunakan Sinovac.

Pada sebuah foto yang viral, klinik tersebut juga membandingkan efikasi Sinovac dan Pfizer. Seperti diketahui, efikasi Pfizer jauh melewati Sinovac, dan Sinovac belum mendapat izin WHO.

Koran Ta Kung Pau menyebut pemerintah China di Hong Kong beranggapan bahwa klinik itu mencoreng nama baik vaksin Sinovac.

Sekitar 403 ribu warga Hong Kong sudah mendapat dosis pertama vaksin COVID-19. 250 ribu orang mendapat Sinovac, sementara sisanya memilih Pfizer. Jumlah peminat Pfizer relatif tinggi, meski vaksin itu mendapat izin belakangan di Hong Kong.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hong Kong dan Makau Setop Sementara Vaksinasi dengan Pfizer

Hong Kong dan Makau menahan sementara penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer pada Rabu (24/3). Alasannya ada masalah pengepakan di salah satu batch.

Berdasarkan laporan Channel News Asia, pemerintah menyetop pemakaian vaksi Pfizer demi berjaga-jaga, walau vaksin COVID-19 itu dianggap tak memiliki risiko. 

"Vaksinasi saat ini harus ditahan selama periode investigasi," jelas pihak pemerintah Hong Kong.

Keputusan itu diambil setelah menerima informasi dari Fosun, perusahaan farmasi China yang mendistribusi vaksin Pfizer di China, bahwa ada cacat dalam pengepakan kiriman nomor 210102.

Pemerintah Hong Kong dan Makau tak memberi detail lebih lanjut. Alhasil, sejumlah orang di Hong Kong batal divaksinasi dan pusat vaksin tutup.

3 dari 3 halaman

Infografis Vaksin COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.