Sukses

Kamp Rohingya di Bangladesh Terbakar, Sejumlah Orang Dilaporkan Tewas

Saksi mata mengatakan api menghancurkan ribuan rumah dan menewaskan beberapa muslim Rohingya.

Liputan6.com, Cox’s Bazar - Kebakaran besar dilaporkan melalap sebuah kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh pada Senin (22/3).

Para pejabat dan saksi mata mengatakan api menghancurkan ribuan rumah dan menewaskan beberapa orang Rohingya, Myanmar.

Kebakaran itu merupakan kebakaran terburuk yang mendera permukiman ini dalam tahun-tahun terakhir, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (23/3/2021).

Video dan foto memperlihatkan api melalap kamp Balukhali di Cox’s Bazar. Asap hitam membubung dari gubuk-gubuk dan kemah-kemah yang terbakar, sementara orang berusaha menyelamatkan barang-barang milik mereka.

"Pemadam kebakaran, tim penyelamat dan penanggap, serta relawan ada di lokasi itu untuk berusaha mengendalikan api dan mencegah penyebarannya," kata Louise Donovan, juru bicara Badan Pengungsi PBB (UNHCR) di Cox’s Bazar.

Mohammed Shamsud Douza, deputi pejabat urusan pengungsi Bangladesh, mengatakan, penguasa sedang berusaha mengendalikan kebakaran itu.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

UNHCR Belum Konfirmasi Jumlah Korban

Pengungsi Rohingya di kamp-kamp itu mengatakan, banyak gubuk terbakar dan beberapa orang tewas.

Tetapi, baik pihak berwenang maupun UNHCR tidak memberi konfirmasi jumlah yang tewas. Penyebab kebakaran ini belum diketahui.

Lebih dari satu juta warga Rohingya tinggal di kamp-kamp di Bangladesh selatan, mayoritas dari mereka melarikan diri dari Myanmar pada 2017 akibat penumpasan oleh militer di sana.

Para penyidik PBB menggambarkan penumpasan itu sebagai maksud melakukan genosida. Myanmar menampik tuduhan itu

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.