Sukses

Top 3: Korban Tewas Kecelakaan Lalu Lintas di India Melampaui COVID-19 Jadi Sorotan

Berita tentang korban tewas kecelakaan lalu lintas di India melampaui COVID-19 menjadi sorotan di top 3 kanal Global Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta- Menteri India untuk transportasi jalan dan jalan raya Nitin Gadkari mengungkapkan bahwa tahun lalu jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas lebih banyak dibanding mereka yang meninggal karena COVID-19.

Berita tentang korban tewas kecelakaan lalu lintas di India melampaui COVID-19 menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Senin (22/3/2021).

Berita populer lainnya membahas tentang perdagangan plasenta untuk obat di China yang tetap berjalan meski telah dilarang.

Para pedagang mengambil sumber plasenta manusia dari rumah sakit, fasilitas limbah medis, dan bahkan rumah duka, menurut media China dalam korespondensi dengan orang dalam pasar gelap.

Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu ilmuwan yang mengungkap misteri objek antariksa, Oumuamua.

Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Korban Tewas Kecelakaan Lalu Lintas di India Melampaui COVID-19

Menteri India untuk transportasi jalan dan jalan raya Nitin Gadkari pada Kamis (18/3) mengatakan, tahun lalu jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas lebih banyak dibanding korban meninggal karena Covid-19.

Pernyataan tersebut disampaikan Gadkari di majelis rendah parlemen India pada Question Hour di Lok Sabha.

Menurut laporan Bank Dunia baru-baru ini, India juga menyumbang jumlah kecelakaan jalan raya tertinggi secara global, dengan 150.000 orang meninggal dan lebih dari 450.000 lumpuh setiap tahun dalam kecelakaan dengan kerugian sebesar 3,14 persen dari PDB.

 

Baca selengkapnya....

3 dari 5 halaman

2. Perdagangan Plasenta untuk Obat di China Tetap Berjalan Meski Telah Dilarang

Bagi rakyat China, plasenta manusia -- atau ziheche, digunakan untuk memperkuat sistem kekebalan yang lemah dan membantu mengobati penyakit seperti tuberkulosis, dan membantu meningkatkan kesehatan reproduksi.

Menurut Lesley Tierra dan Michael Tierra dalam bukunya Chinese traditional herbal medicine (1998), ziheche telah menjadi bahan dalam beberapa obat tradisional China untuk mengobati penyakit wasting disease, infertilitas, impotensi dan kondisi lainnya.

Dikutip dari Mashable SE Asia, Minggu (21/3/2021), menurut media China dalam korespondensi dengan orang dalam pasar gelap, para pedagang mengambil sumber plasenta manusia dari rumah sakit, fasilitas limbah medis, dan bahkan rumah duka. Harga per plasenta hampir setara Rp 200 ribu.

 

Baca selengkapnya....

4 dari 5 halaman

3. Bukan Alien, Ilmuwan Ungkap Misteri Objek Antariksa Oumuamua

Pada hari Selasa 16 Maret 2021, sebuah penelitian di Journal of Geophysical Research mengatakan bahwa objek antarbintang misterius yang beku dengan panjang sekitar satu kilometer yang sempat melesat melalui tata surya bisa jadi merupakan bagian dari planet mirip Pluto dari tata surya lain.

Dikutip dari Mashable SE Asia, Minggu (21/3/2021), objek itu disebut Oumuaumua, kata dari Hawaii, yang berarti pramuka atau utusan dari jauh untuk menghormati penampakan pertamanya yang dilihat dari Observatorium Haleakalā di Hawaii.

Oumuamua pertama kali diketahui keberadaannya pada tahun 2017 dan telah ada teori yang mengatakan bahwa objek misterius tersebut mungkin pernah menjadi bagian dari planet ekstrasurya nitrogen padat yang melesat menuju ke arah Bumi setelah tabrakan 500 juta tahun yang lalu.

 

Baca selengkapnya....

5 dari 5 halaman

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.