Sukses

PNS Jepang Dipotong Gaji Lantaran Pulang 2 Menit Lebih Awal

Budaya disiplin Jepang tercoreng oleh sejumlah PNS yang melanggar aturan.

Liputan6.com, Funabashi - Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Jepang mendapat hukuman potong gaji, setelah diketahui pulang kerja dua menit lebih awal.

Biasanya, ketika karyawan meninggalkan tempat kerja mereka dua hingga tiga menit lebih awal, itu merupakan upaya untuk pulang lebih cepat atau sekadar tindakan tidak sadar. Beberapa menit di sini atau di sana hampir tidak membuat perbedaan. Namun, tidak dengan Jepang.

Dewan Pendidikan Kota Funabashi di Prefektur Chiba tidak terlalu senang dengan fakta bahwa lebih dari 300 keberangkatan awal dicatat antara Mei 2019 dan Januari 2021.

Dilansir news18.com, perusahaan menemukan bahwa banyak karyawan telah berkali-kali menulis waktu keberangkatan palsu di kartu mereka untuk keluar lebih awal dalam beberapa kasus. Mereka bahkan juga menemukan bahwa seorang karyawan senior mengambil inisiatif pertama untuk keluar lebih awal.

Sebagai hukuman, gaji pria 59 tahun itu akan dipotong sepersepuluh untuk tiga bulan ke depan, dilansir World of Buzz Selasa (16/3). Pemotongan itu diharapkan bisa mengganti kerugian dinas pendidikan sebesar 137.000 yen (Rp 18 miliar) karena cuti yang tak dilaporkan.

Diketahui bahwa dia telah keluar dua menit lebih awal setiap hari alih-alih keluar pada pukul 5.15 sore, yang merupakan waktu yang dijadwalkan dengan alasan untuk mengejar bus pada pukul 17:17.

Dua karyawan senior lainnya diberi peringatan tertulis. Empat anggota staf lainnya diberi pemberitahuan ketat.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak hanya Saat Pulang, Namun Juga Saat Makan Siang

Ini bukan pertama kalinya insiden semacam itu dilaporkan di Jepang. Pada tahun 2018, seorang pegawai negeri dijatuhi hukuman setelah diketahui bahwa dia meninggalkan mejanya tiga menit sebelum istirahat makan siang yang ditentukan untuk membeli makan siang.

Singkatnya, karyawan tersebut dihukum karena makan siangnya tiga menit sebelum waktu yang ditentukan. Istirahat makan siang pria itu seharusnya berlangsung dari jam 12 siang sampai jam 1 siang. Dia akan meninggalkan mejanya tiga menit sebelum jam 12 siang.

Sebaliknya, Spanyol tampaknya lebih memperhatikan work-life-balance saat bersiap untuk memulai uji coba selama empat hari kerja seminggu. Jika ini disetujui, Spanyol bisa menjadi salah satu negara pertama di dunia yang bisa memiliki empat hari seminggu.

Uji coba ini akan menjadi uji coba bagi perusahaan yang tertarik dengan skema tersebut.

 

Reporter: Lianna Leticia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.