Sukses

Nahas, Penerjun Payung Tewas Akibat Parasut Gagal Mengembang

Insiden tersebut terjadi di Teluk Jurien, 220 kilometer utara dari Perth pada Minggu 14 Maret. Penerjun payung itu tewas usai gagal mengembangkan parasutnya.

Liputan6.com, Perth - Seorang pria berusia 30 tahun meninggal dalam kecelakaan terjun payung di Australia Barat setelah parasutnya gagal.

Dikutip dari ABC, Selasa (16/3/2021), polisi mengatakan pria tersebut tewas di tempat kejadian di Teluk Jurien, 220 kilometer utara dari Perth pada hari Minggu 14 Maret.

Pria tersebut mengikuti Virtual Nationals Skydiving Competition, sebuah kompetisi selama seminggu yang diadakan di beberapa lokasi di seluruh Australia.

Sebuah perusahaan terjun payung lokal mengonfirmasi bahwa pria tersebut adalah seorang warga negara asing yang sedang melakukan lompatan solo.

"Ini hari yang buruk bagi komunitas terjun payung," kata salah satu pemiliki SkyDive Jurien Bay, Christine Sparrow.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lokasi Wisata Populer untuk Terjun Payung

"Kami tidak pernah mengalami kematian dalam 10 tahun. Kami menjalankan bisnis di sini di Teluk Jurien, atau di operasi skydiving sebelumnya."

Presiden Dandarang Shire, Leslee Holmes, mengatakan bahwa tragedi tersebut menghancurkan kota pesisir itu. "Orang yang kehilangan nyawanya adalah seorang veteran terjun payung, 6.000 lompatan."

Holmes mengatakan bahwa pria tersebut menggunakan peralatan sendiri.

Jurien Bay adalah lokasi wisata populer yang terkenal sebagai lokasi terjun payung karena kondisi yang memungkinkan untuk melakukannya sepanjang tahun.

Dalam sebuah pernyataan, kepala eksekutif Australian Parachute Federation, Richard McCooey, menyatakan bahwa kematian pria itu akan diselidiki secara menyeluruh.

"Terlepas dari tingkat pengalaman yang terlibat, keselamatan adalah yang terpenting dan kami menangani insiden itu dengan sangat serius," katanya.

 

Reporter: Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

Infografis Benarkah Sudah Divaksin Masih Bisa Kena Covid-19?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini