Sukses

Joe Biden Tunjuk 2 Jenderal Perempuan Jadi Pimpinan Komando Militer AS

Joe Biden mengumumkan pencalonan dua jenderal perempuan untuk memimpin komando militer AS.

Liputan6.com, Washington D.C- Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan pencalonan dua jenderal perempuan untuk memimpin komando militer AS.

Dilansir AFP, Selasa (9/3/2021) kedua jenderal akan menjadi perempuan kedua dan ketiga yang memegang posisi militer senior di AS.

Jenderal Angkatan Udara AS, Jacqueline Van Ovost, satu-satunya perempuan yang mencapai pangkat jenderal bintang empat, tertinggi militer, dinominasikan untuk mengepalai Komando Transportasi (USTRANSCOM).

Sementara jenderal militer bintang tiga, yaitu Laura Richardson, dinominasikan untuk memimpin Komando Selatan (SOUTHCOM), yang mencakup Amerika Tengah dan Latin.

Richardson juga akan menerima bintang keempatnya.

"Hari ini adalah Hari Perempuan Internasional, dan kita semua perlu melihat dan mengakui pencapaian luar biasa dari para perempuan ini," tutur Biden, saat mempresentasikan kedua jenderal tersebut dalam pidato singkat di Gedung Putih.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengikuti Jejak Lori Robinson

Jika Senat mengonfirmasi pencalonan mereka, maka Van Ovost dan Richardson akan mengikuti jejak Lori Robinson, yang merupakan perempuan pertama yang memimpin komando militer AS.

Robinson memimpin Komando Utara (NORTHCOM) sebelum pensiun pada tahun 2018.

"Masing-masing perempuan ini telah memimpin karier yang menunjukkan keterampilan, integritas, dan kewajiban negara yang tak tertandingi," kata Biden.

Militer AS, memiliki 11 komando yang semuanya dipimpin oleh jenderal bintang empat.

Februari lalu, The New York Times melaporkan bahwa Pentagon telah memutuskan nominasi Van Ovost dan Richardson pada awal 2020 lalu.

Namun, menurut New York Times, pengumuman itu ditunda hingga setelah pemilihan presiden AS November lalu, karena mantan Menteri Pertahanan Mark Esper khawatir presiden saat itu, Donald Trump tidak akan menyetujui pencalonan para jenderal-jenderal itu karena gender mereka.

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.