Sukses

Selandia Baru Bakal Beli Vaksin COVID-19 Pfizer Tambahan untuk Vaksinasi Seluruh Warga

Selandia Baru akan membeli dosis vaksin COVID-19 tambahan, yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech.

Liputan6.com, Wellington- Selandia Baru akan membeli dosis vaksin COVID-19 tambahan, yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech Jerman, kata Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan pada Senin (8/3).

Penambahan dosis vaksin COVID-19 itu dilakukan untuk memvaksinasi seluruh populasi Selandia Baru.

PM Ardern menuturkan bahwa pemerintah Selandia Baru telah menandatangani kesepakatan untuk membeli tambahan 8,5 juta dosis vaksin COVID-19, yang cukup untuk memvaksinasi lebih dari 4 juta orang.

Ditambahkannya juga bahwa vaksin tersebut diharapkan tiba di negara itu pada paruh kedua 2021.

"Ini membuat total pesanan Pfizer kami menjadi 10 juta dosis atau cukup untuk 5 juta orang untuk mendapatkan dua suntikan yang diperlukan untuk divaksinasi penuh terhadap COVID-19," kata PM Ardern, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (8/3/2021).

Kesepakatan ssebelumnya antara Selandia Baru dengan Pfizer adalah 1,5 juta dosis vaksin, cukup untuk memvaksinasi 750.000 orang.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pfizer Sebagai Penyedia Vaksin Utama di Selandia Baru

Ardern mengatakan bahwa keputusan Selandia Baru untuk menjadikan Pfizer sebagai penyedia vaksin utama diambil setelah vaksin tersebut terbukti 95 persen efektif dalam mencegah infeksi bergejala.

Selandia Baru telah mulai meluncurkan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 secara nasional di wilayahnya pada Februari lalu, dan mengharapkan untuk memvaksinasi seluruh populasinya pada akhir 2021.

Dengan lebih dari 2.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan 26 kematian, Selandia Baru sebagian besar telah mengatasi pandemi dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya- dibantu oleh sistem pelacakan cepat, penutupan perbatasan, dan lockdown cepat.

Auckland, kota terbesar di Selandia Baru, telah kembali melakukan aktivitas normal setelah pemberlakuan lockdown ketat selama seminggu, yang diberlakukan setelah sekelompok komunitas tertular varian COVID-19 dari Inggris yang lebih menular.

Kota itu pun melaporkan nol kasus baru pada Senin 8 Maret.

3 dari 4 halaman

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.