Sukses

Menteri Pertahanan Inggris Sebut Serangan Kimia Bisa Ancam Hidup Manusia

Sekretaris pertahanan Inggris memperingatkan bahwa serangan kimia yang mirip dengan keracunan Salisbury saat ini bisa dihadapi oleh dunia.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini dunia dapat menghadapi lebih banyak serangan kimia setelah insiden Salisbury dan banyak orang sekarang dapat belajar membuat senjata semacam itu secara online.

Dilansir dari News Sky, Senin (1/3/2021), Ben Wallace, Sekretaris Negara untuk Pertahanan Inggris, memberi pernyataan bahwa akses ke pengetahuan semacam itu dapat mengubah ambisi menjadi kenyataan untuk berbagai macam serangan oleh aktor non-negara.

"Sekarang Anda dapat mengetahui bagaimana membuat senjata kimia di internet," kata wallace.

"Perkembangan itu berarti bahwa banyak orang di dunia memiliki akses ke pengetahuan yang dapat mengubah apa yang mungkin hanya ambisi menjadi kenyataan, seputar segala hal mulai dari serangan konvensional hingga kemampuan CBRN (kimia, biologi, radiologi, nuklir)," tambahnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penggunaan senjata kimia sudah pernah terjadi

Wallace juga mengatakan jelas bahwa Rusia tetap menjadi musuh Inggris tiga tahun setelah percobaan pembunuhan mantan mata-mata Sergei Skripal menggunakan agen saraf novichok.

Menteri pertahanan mengatakan, kesediaan Moskow untuk menggunakan senjata kimia terlarang di jalan-jalan Inggris merupakan tantangan bagi hukum internasional dan tatanan dunia.

Dia melanjutkan: "Kita tidak bisa menerima begitu saja dengan cara yang mungkin kita lakukan dalam Perang Dingin ketika ada hubungan yang baik, statis dan cukup steril di tengah-tengah Eropa."

Wallace juga menyatakan kekhawatirannya ketika banyak orang mengabaikan aturan hukum internasional dan aturan hukum domestik.

"Itu menantang banyak nilai yang kita perjuangkan dan itu menantang tatanan dunia. Itu adalah sesuatu yang seharusnya mengkhawatirkan kita semua," katanya.

Kasus ini telah terjadi pada Skripal, mantan perwira intelijen Rusia menjadi agen ganda untuk MI6, dan putrinya, Yulia, dibiarkan berjuang untuk hidup mereka setelah mereka diracuni dengan novichok pada tahun 2018.

Seorang polisi yang mendatangi rumah Skripal juga dirawat di rumah sakit setelah terkena agen saraf.

Empat bulan kemudian, Dawn Sturgess yang berusia 44 tahun meninggal setelah mengambil botol bekas yang berisi novichok.

Pemerintah kemudian mengidentifikasi dua perwira intelijen militer GRU Rusia yang diduga melakukan penyerangan tersebut.

Kedua pria yang dikenal sebagai Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov masih dicari oleh polisi Inggris setelah Dinas Kejaksaan Kerajaan mengeluarkan dakwaan terhadap mereka.

3 dari 4 halaman

Peringatan terhadap penggunaan senjata kimia dan biologi

Wallace berkata: "(Keracunan novichok) mengingatkan Barat bahwa negara-negara yang mengaku sebagai negara terkemuka dunia kadang-kadang mengabaikan hukum dan kedaulatan internasional dan berusaha untuk menyebarkan beberapa senjata terburuk di jalan kita."

Dia mengakui bahwa ada sedikit kemungkinan para tersangka pelaku dibawa ke pengadilan, tetapi mengatakan pemerintah tidak akan putus asa bahwa suatu hari mereka akan menghadapi keadilan.

Dia mengatakan bahwa Moskow telah mengerahkan spektrum kemampuan dalam kampanyenya melawan Inggris dan Barat, dari serangan dunia maya hingga penggunaan proxy seperti tentara bayaran dari Grup Wagner, sebuah organisasi paramiliter Rusia.

Komentar Wallace muncul ketika pakar senjata kimia dan biologi memperingatkan negara-negara jahat dan kelompok teror bahkan dapat mencoba menggunakan virus Corona atau virus serupa untuk serangan di masa depan.

Hamish de Bretton-Gordon menyatakan pandemi telah menunjukkan bagaimana patogen yang tidak terlalu ganas dapat membuat dunia bertekuk lutut dan ini tidak akan luput dari perhatian aktor jahat.

Kata-kata Ben Wallace muncul saat Jenderal Sir Nick Carter, kepala angkatan bersenjata, memperingatkan bahwa ancaman terbesar bagi Inggris adalah jika salah satu dari sejumlah konflik di seluruh dunia meningkat di luar kendali, baik sengaja atau tidak sengaja, menggambar di lebih banyak negara.

Meningkatnya kemampuan negara untuk menggunakan senjata kimia dan biologi yang dilarang secara internasional serta hulu ledak nuklir berarti konsekuensi dari eskalasi semacam itu bisa sangat menghancurkan.

Jenderal Carter mengatakan: "Tentu saja, senjata telah berkembang biak secara signifikan. Anda tahu, salah satu ciri dari apa yang telah dilakukan saingan otoriter kita adalah mengembangkan teknologi baru, yang tidak hanya mereka simpan sendiri, mereka telah mendiversifikasikannya dan memperbanyaknya ke proxy mereka dan ke pelanggan mereka.

"Dan itu berarti bahwa Anda memiliki dunia dengan lebih banyak persenjataan di dalamnya, termasuk persenjataan nuklir, dan, tentu saja, termasuk senjata biologi dan kimia, di dalamnya daripada yang mungkin kita miliki selama bertahun-tahun, dan kesalahan perhitungan bisa menjadi sangat mengerikan jika itu terjadi," ucapnya.

 

Reporter: Veronica Gita

4 dari 4 halaman

Infografis 3 Manfaat Tracing Putus Rantai Penularan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.