Sukses

Mengenal Machhapuchhare, Puncak Perawan di Pegunungan Annapurna

Machhapuchhare atau "ekor ikan" adalah gunung ikonik dengan tinggi yang hampir mencapai 4.000 meter di pegunungan Annapurna, Nepal.

Liputan6.com, Nepal - Machhapuchhare atau yang berarti ekor ikan adalah gunung ikonik dengan tinggi yang hampir mencapai 4.000 meter di pegunungan Annapurna, Nepal.

Pegunungan Annapurna sendiri menduduki posisi ketiga dari 10 puncak gunung tertinggi di dunia.

Dikutip dari BBC untuk berita terkini, Selasa (23/2/2021), Machhapuchhare mudah sekali mencuri perhatian karena posisinya yang berdiri sendiri dan tampak tinggi walaupun pada kenyataannya lebih rendah.

Posisi geografis puncak "ekor ikan" ini memberikan tampilan yang berbeda dari beberapa tempat dan sulit dihindari dari sudut atau jarak mana pun.

Machhapuchhare menjulang seperti menara kembar yang saling membelit bergabung dan mendakinya adalah sesuatu hal yang dilarang.

Alasan dari hal tersebut bermula dari Letnan Kolonel James Owen Merion Roberts.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Roberts dan Tim Gagal Capai Puncak Machhapuchhare

Letnan kolonel yang biasa dipanggil Jimmy Roberts adalah seorang perwira Angkatan Darat Inggris yang terkenal dengan kontribusinya terhadap pendakian gunung Nepal dan Himalaya.

Roberts ditunjuk sebagai atase militer pertama di Nepal pada 1958.

Ia menggunakan posisinya untuk membuka pegunungan Himalaya guna pendakian gunung dan trekking yang komersial -- sebuah industri yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Nepal dan mata pencaharian lokal.

Roberts tidak hanya memelopori zaman keemasan penjelajahan Himalaya, tetapi ia juga membuat keindahannya dapat diakses oleh seluruh dunia.

Untuk melakukan hal tersebut, ia mendirikan agen trekking pertama di Nepal dengan nama Mountain Travel pada tahun 1964.

Istilah 'trek' sendiri juga dipopulerkan oleh Roberts yang menjadi identik dengan pendakian di Himalaya saat ini. Karena hal tersebut, ia masih dikenang sebagai "bapak trekking" di Nepal.

Roberts mulai tertarik pada Pokhara dan Machhapuchhare saat membaca sebuah kabar dari Nepal pada 1936 oleh seorang perwira militer yang menulis tentang gunung dan kota yang aneh di tepi danau.

Dalam buku Climbing the Fish's Tail oleh Wilfrid Noyce, Roberts menjelaskan dalam kata pengantar buku tersebut bahwa untuk melihat Pokhara, Machhapuchhare, dan desa yang pernah ia tinggali -- apalagi suku Gurkha, segera menjadi obsesi.

"Tapi pada masa itu, pedalaman Nepal adalah tanah terlarang, lebih tertutup secara aman daripada Mekah atau Lhasa di masa kejayaan mereka," jelasnya.

Akhirnya, pada 1950, Roberts melihatnya untuk pertama kali dari jarak dekat.

Ia mengatakan bahwa ia adalah orang Inggris pertama yang memasuki Pokhara.

"Ada Machhapuchhare yang bersinar di bawah sinar bulan, sebuah piramida putih besar yang sangat menyendiri," tulisnya tentang pertemuan pentingnya," tulisnya.

Pada 1957, setelah lebih dari 20 tahun pada Machhapuchhare, Roberts menyelenggarakan ekspedisi pertama ke puncak gunung yang belum pernah didaki secara resmi pada saat itu.

Ekspedisi itu dipimpin oleh Noyce dan diikuti oleh beberapa pendaki lainnya.

Dalam catatan Noyce, Roberts melepaskan impiannya saat terjadi masalah logistik yang memaksa tim untuk dibagi menjadi dua.

Roberts menawarkan diri untuk menurunkan tim pendukung sementara Noyce dan pendaki lainnya melanjutkan dakian mereka.

Sayangnya, mereka juga gagal dan harus turun karena cuaca 45 meter di bawah puncak.

Setelah itu, Roberts mengajukan permintaan yang tidak biasa kepada pemerintah Nepal untuk menjaga agar puncak Machhapuchhare masih tetap 'perawan'.

Roberts meminta agar puncaknya dibatasi dan mereka menyetujui.

Permintaan Roberts mungkin terlihat seperti apabila ia tidak bisa mendaki sampai atas Machhapuchhare, tidak ada yang boleh. Tetapi hal tersebut tidak benar.

Roberts memiliki hubungan yang erat dengan suku Gurung.

Suku tersebut memandang puncak Machhapuchhare sebagai sesuatu yang sakral.

Saat Roberts dan timnya melakukan pendakian di Machhapuchhare, suku tersebut tidak sepenuhnya senang bahwa ada orang-orang asing yang mendaki gunung yang mereka anggap sakral.

Walaupun Machhapuchhare bukanlah satu-satunya gunung yang dianggap sakral oleh warga Nepal, Roberts mungkin termotivasi dengan hubungan baiknya dengan suku Gurung saat mengajukan permintaan uniknya tersebut.

Sampai saat ini, bagaimana pemerintah Nepal dapat setuju dengan permintaan Roberts masih menjadi misteri.

Hari ini, Machhapuchhare masih dianggap sakral — membuat gunung tersebut dilarang untuk didaki dan hanya dapat dikagumi keindahannya dari jauh.

 

Reporter: Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini