Sukses

60 Orang Tewas dalam Cuaca Dingin Ekstrem di AS, Darurat di 3 Negara Bagian

Setidaknya 60 orang tewas di Amerika Serikat akibat dampak cuaca dingin ekstrem yang melanda sejumlah negara bagian.

Liputan6.com, Houston - Setidaknya 60 orang tewas di Amerika Serikat akibat dampak cuaca dingin ekstrem yang melanda sejumlah negara bagian.

Cuaca dingin ekstrem menyergap wilayah AS bagian selatan yang relatif jarang terjadi dan penduduknya tidak terlalu terbiasa dengan kondisi seperti itu.

Negara bagian Texas yang terdampak cukup parah, dinyatakan sebagai status wilayah darurat bencana oleh Presiden AS Joe Biden --memungkinkan dana pemerintah pusat dialirkan untuk menangani dampak bencana di sana, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (21/2/2021).

Suhu di Texas mencapai titik terendah dalam 30 tahun, menyentuh angka -18 derajat Celcius pada awal pekan ini.

Listrik yang sempat padam di Texas perlahan mulai menyala, ketika suhu di negara bagian itu lambat laun kembali naik. Tetapi setidaknya 14 juta orang masih kesulitan mengakses air bersih.

Presiden Biden mengatakan ia akan mengunjungi Texas selama kehadirannya tidak membebani upaya bantuan.

Pemerintah sudah menyatakan keadaan darurat untuk Texas, bersama dengan Oklahoma dan Louisiana.

Dalam sebuah pernyataan di Texas yang dirilis oleh Gedung Putih, Presiden Biden mengatakan dia telah "memerintahkan bantuan federal untuk melengkapi upaya pemulihan negara bagian dan lokal di daerah yang terkena dampak badai cuaca dingin yang parah".

"Bantuan dapat mencakup hibah untuk perbaikan perumahan dan rumah sementara, pinjaman berbiaya rendah untuk menutupi kerugian properti yang tidak diasuransikan, dan program lain untuk membantu individu dan pemilik bisnis pulih dari efek bencana," kata pernyataan itu.

Biden telah berhubungan dengan walikota dari beberapa kota terbesar Texas, seperti Houston, Austin dan Dallas, untuk memastikan mereka memiliki akses ke sumber daya pemerintah, kata seorang pejabat administrasi.

Beberapa negara bagian selatan lainnya yang dilanda badai salju dan es minggu ini juga telah melaporkan pemadaman layanan air.

Cuaca dingin juga memutus air di kota Jackson, Mississippi - rumah bagi sekitar 150.000 orang - serta kabupaten terbesar di Tennessee yang mencakup kota Memphis, dengan lebih dari 651.000 penduduk.

Pejabat kota di Jackson mengatakan pabrik pengolahan air sekarang berjalan lagi, tetapi 43.000 rumah tangga masih tidak memiliki tekanan air atau rendah, demikian laporan WLBT TV.

Cuaca dingin ekstrem menyergap wilayah AS bagian selatan yang secara umum jarang terjadi dan pendudknya tidak terbiasa dengan kondisi seperti itu. Dilaporkan bahwa orang-orang yang pipa airnya membeku telah mengambil salju di luar rumah dan mendidihkanya untuk air minum.

Kota terbesar di Texas, Houston, berada di bawah imbauan yang disebut "pemberitahuan air mendidih", dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan bahwa semua salju yang direncanakan untuk dikonsumsi harus direbus dan disaring untuk mencegah kontaminasi.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Situasi Mematikan

Kematian yang tercatat di Texas termasuk orang-orang yang telah meninggal dalam kecelakaan lalu lintas, serta beberapa yang menderita keracunan karbon monoksida dari menjalankan mobil dan generator di dalam ruangan untuk tetap hangat.

Di Harris County, rumah bagi Houston, ada lebih dari 300 kasus dugaan keracunan karbon monoksida selama titik terdingin.

Setidaknya empat orang tewas menyusul kebakaran rumah di Houston yang menurut para pejabat mungkin telah dipicu oleh nyala lilin yang tidak diawasi.

Secara terpisah, polisi mengatakan dua orang yang ditemukan di samping jalan raya Houston diyakini tewas karena kedinginan.

Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun meninggal setelah suhu di luar rumah karavannya yang tidak dipanaskan jatuh ke bawah suhu membeku. Pihak berwenang sekarang sedang menyelidiki apakah Cristian Pavon, yang lahir di Honduras dan melihat salju untuk pertama kalinya dalam hidupnya sehari sebelum kematiannya, mungkin meninggal akibat hipotermia pada hari Selasa.

Carrol Anderson, seorang veteran Perang Vietnam berusia 75 tahun, meninggal di truknya setelah ia berlari keluar dari tangki oksigen yang ia gunakan untuk bernapas dan pergi ke luar untuk mendapatkan cadangan.

Dua pria lain meninggal di rumah mereka dan seorang pria lain ditemukan tewas di tempat parkir mobil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.