Sukses

Top 3: 10 Tanda Perselingkuhan, Demo Myanmar, dan Vaksin COVID-19

Top 3 artikel global: 10 tanda-tanda pasangan selingkuh versi pakar hubungan, hingga kabar demo Myanmar dan vaksin COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pakar hubungan Robert Weiss PhD menyebut insting mengenai perselingkuhan kemungkinan benar adanya. Ia pun menuliskan 10 tanda-tanda terjadinya perselingkuhan. 

Tanda terjadi perselingkuhan tak hanya bisa dilihat dari pasangan yang mendadak sering sibuk sendiri, namun juga bisa dilihat dari teman-teman pasangan kita.

Artikel mengenai perselingkuhan itu menjadi isu yang paling disorot oleh pembaca kanal global Liputan6.com pada Sabtu (20/2/2021). 

Kabar lain yang populer adalah terkait demonstrasi Myanmar yang mulai memakan korban. Ada juga tentang pemerintah Inggris yang siap memberikan vaksin COVID-19 surplus ke negara berkembang. 

Berikut daftar artikelnya:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. 10 Tanda Pasangan Selingkuh

Orang yang selingkuh kerap memakai pembenaran di pikiran mereka. Salah satu caranya adalah menyalahkan pasangan sahnya.

Bila anda merasa diri anda serba salah, atau pasangan mendadak kesal dengan hal yang biasanya tidak membuatnya kesal, atau jika anda merasa dipojokan, itu bisa menjadi indikasi perselingkuhan. 

Baca selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Demonstran Myanmar Tewas, Rakyat Marah

Seorang wanita muda yang merupakan pengunjuk rasa anti-kudeta militer Myanmar tewas pada 18 Februari 2021 waktu setempat. 

Luka yang diderita Mya Thwe Thwe Khaing (20), konsisten dengan satu dari amunisi hidup yang digunakan oleh aparat, kata kelompok-kelompok hak asasi seperti dikutip dari BBC, Sabtu (20/2/2021).

Baca selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Inggris Sumbang Vaksin COVID-19 yang Surplus

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendukung gagasan berbagi vaksin COVID-19 yang surplus ke negara-negara berkembang. Vaksin akan diberikan melalui fasilitas COVAX.

Surplus tersebut bukan dari vaksin yang existing, melainkan yang akan diproduksi ke depannya. Hal tersebut bakal menguntungkan Indonesia yang juga menjadi penerima vaksin dari COVAX. 

Baca selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.