Sukses

Heboh Putri Latifa Disandera Penguasa Dubai dan Wapres UEA yang Merupakan Ayahnya Sendiri

Putri Latifa, putri seorang penguasa Dubai disebut telah disandera oleh ayahnya sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Putri penguasa Dubai yang mencoba melarikan diri pada 2018 kemudian mengirim pesan video rahasia kepada teman-temannya yang menuduh ayahnya menyandera dia dengan alasan karena ia mengkhawatirkan nyawanya.

Dalam rekaman yang dibagikan dengan BBC Panorama, Putri Latifa Al Maktoum mengatakan pasukan komando membiusnya saat dia melarikan diri dengan perahu dan menerbangkannya kembali ke tahanan, seperti dilaporkan BBC, Kamis (18/2/2021). 

Pesan rahasia tersebut telah berhenti, dan teman-teman mendesak PBB untuk turun tangan dalam menangani kasus sandera ini. Dubai dan UEA sebelumnya mengatakan bahwa dia aman dalam perawatan keluarga.

Mantan utusan hak asasi PBB Mary Robinson, yang menggambarkan Latifa sebagai "wanita muda bermasalah" setelah bertemu dengannya pada tahun 2018, kini mengatakan bahwa dia "ditipu dengan mengerikan" oleh keluarga sang putri.

Mantan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dan presiden Irlandia telah bergabung dengan seruan tindakan internasional untuk menetapkan kondisi dan keberadaan Latifa saat ini. 

"Saya terus mengkhawatirkan Latifa. Banyak hal telah berubah. Jadi saya pikir itu harus diselidiki," katanya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ayah Latifa

Ayah Latifa, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, adalah salah satu kepala negara terkaya di dunia, penguasa Dubai dan wakil presiden Uni Emirat Arab (UEA).

Video-video itu direkam selama beberapa bulan dalam ponsel yang diberikan secara rahasia kepada Latifa sekitar setahun setelah dia ditangkap dan kembali ke Dubai. 

Dia merekamnya di kamar mandi karena itu satu-satunya pintu yang bisa dia kunci.

Dalam pesannya, dia menjelaskan bagaimana dia melawan balik tentara yang membawanya dari perahu, "menendang dan berkelahi" dan menggigit salah satu lengan komando Emirat sampai dia berteriak. Ia juga menceritakan bahwa setelah dibius, dia pingsan saat dibawa dengan jet pribadi, dan tidak bangun sampai mendarat di Dubai. Bahkan, ia ditahan sendirian tanpa akses ke bantuan medis atau hukum di sebuah vila dengan jendela dan pintu tertutup, dan dijaga oleh polisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.