Sukses

Inggris Tertarik Kirim Pelajar untuk Sekolah di Indonesia

Mau belajar di Inggris? Cek program pertukaran pelajar Skema Turing.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Inggris membuka program agar pelajarnya bisa menuntut ilmu di luar negeri melalui Skema Turing. Indonesia termasuk sebagai negara prioritas tujuan.

Skema Turing memiliki anggaran senilai 110 juta poundsterling (Rp 2,1 triliun) untuk mencari 35 ribu pelajar dari seluruh Inggris agar ikut penempatan dan pertukaran ke luar negeri.

Sekolah dan kampus yang berminat untuk menjadi tuan rumah bagi pelajar Inggris bisa ikut proses tender pada musim semi 2021. Prioritas utama adalah mereka dengan latar belakang kurang beruntung.

"Indonesia merupakan salah satu dari lima negara prioritas untuk Duta Pendidikan Internasional, Profesor Sir Steve Smith, menunjukkan betapa dalamnya kemitraan yang sudah terjalin antara Inggris dan Indonesia dan ini adalah peluang kerja sama yang besar bagi kedua negara di bidang pendidikan," ujar Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Rob Fenn, dalam keterangan resmi Selasa malam (9/2/2021).

Negara-negara lain yang menjadi prioritas adalah India, Vietnam, Nigeria, dan Arab Saudi. Aktivitas belajar ditargetkan mulai pada 1 September 2021.

Melalui program ini, Inggris juga tertarik menguraikan rencana kualifikasi pengajaran internasional baru (iQTS) sehingga guru di seluruh dunia dapat mengikuti pelatihan dengan standar tinggi berkualitas global, sekaligus mendukung meningkatnya permintaan internasional terhadap sistem pengajaran berkualitas tinggi.

Inggris juga berharap program ini bisa menjadi kesempatan untuk memudahkan proses aplikasi serta meningkatkan prospek kerja bagi siswa internasional.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Transfer Teknologi Pendidikan

Program ini mendapat dukungan British Council dan Departemen Perdagangan International Inggris. Sektor perdagangan Inggris terlibat untuk membantu transfer teknologi pendidikan Inggris yang berkualitas ke level global. 

"Berkat reputasi global kami dalam keunggulan dan kehadiran yang kuat di pasar internasional, ekspor pendidikan kami - dari teknologi pendidikan hingga pendidikan transnasional - mencapai 23,3 miliar poundsterling pada tahun 2018," ucap Menteri Inggris untuk Eksport Graham Stuart MP.

Strategi Pendidikan Internasional juga didukung oleh kampanye promosi perdagangan 'Education is GREAT'  Pemerintah Inggris, yang mewakili tawaran penyediaan pendidikan Inggris untuk calon siswa internasional atau mitra dagang di negara lain.

Sebagai bagian dari kampanye, Departemen Perdagangan Internasional Inggris (Department for International Trade) telah mengembangkan program virtual untuk mendukung pemulihan global melalui aktivitas internasional sektor pendidikan.

 

3 dari 3 halaman

British Council Terlibat

Menteri Universitas Inggris, Michelle Donelan, berkata para pelajar itu akan dibantu oleh British Council. 

“Kami berkomitmen untuk memastikan siswa kami, terutama yang berlatar belakang kurang beruntung, dapat memperoleh manfaat dari belajar dan bekerja di luar negeri. Bersama dengan British Council, kami akan membuka dunia untuk kaum muda kami, dan saya berharap skema Turing ini bermanfaat dalam memberikan peluang menarik yang akan memperkaya pengalaman dan pendidikan siswa," ujarnya.

Direktur Universitas Internasional Inggris Vivienne Stern turut menyambut baik program ini agar para mahasiswa di Inggris bisa mengasah kemampuan di luar negeri, terutama bagi mereka yang berlatar kurang beruntung.

"Strateginya tidak hanya tentang menarik siswa (internasional) ke Inggris. Kami sangat menyambut baik peluncuran Skema Turing, yang akan menciptakan peluang baru bagi siswa di universitas Inggris untuk mendapatkan pengalaman internasional yang berharga," ujarnya.

Inggris juga tetap membuka diri untuk pelajar internasional. Targetnya, mereka menargetkan setidaknya 600.000 siswa internasional datang ke Inggris pada tahun 2030.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.