Sukses

11 Efek Jika Anda Tidak Sarapan Pagi, Salah Satunya Berat Badan Naik

Sejumlah hal ini akan terjadi jika Anda melewatkan sarapan pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Sarapan adalah jam makan pertama dalam hari kita. Seringkali sarapan juga disebut menjadi "makanan terpenting" dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, apakah pernyataan tersebut benar?

Dikutip dari Bright Side, Selasa (9/2/21), berikut adalah beberapa efek jika Anda meninggalkan sarapan:

Saksikan Video di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Berat Badan Anda Dapat Menambah

Mungkin Anda berpikir bahwa dengan melewatkan sarapan setiap hari, berat badan Anda akan turun. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa memilih untuk tidak sarapan di pagi hari dapat dikaitkan dengan obesitas pada anak-anak, populasi muda, dan juga pada orangtua.

Hal tersebut mungkin terjadi karena dengan melewati sarapan, Anda dapat makan secara berlebihan pada jam makan selanjutnya.

Makan sebelum tidur juga dapat menyebabkan penambahan berat badan. Namun, ada satu penelitian yang menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat menyebabkan kenaikan berat badan meskipun Anda tidak makan berlebihan selama hari itu karena jam internal tubuh Anda mengalami gangguan.

2. Suasana Hati Anda Dapat Menjadi Semakin Buruk

ilustrasi rekomendasi buah yang baik dikonsumsi untuk sarapan/pixabay

Jika Anda melewatkan sarapan, Anda mungkin akan mengalami gangguan pada suasana hati.

Melewatkan makan pertama di pagi sebanyak empat atau lima kali seminggu dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes tipe dua sebesar 55%. Hal tersebut juga dapat dikaitkan dengan kadar gula darah rendah.

Jika kadar glukosa darah Anda turun, suana hari dapat mengalami perubahan dengan cepat seperti kemurungan secara umum dan akan menjadi mudah tersinggung.

 

3 dari 6 halaman

3. Merasa Lelah Antara Jam 12 Siang Sampai Jam 4 Sore

Saat bangun tidur, simpanan glikogen di tubuh akan meimpis dan Anda membutuhkan lebih banyak energi untuk bekerja secara produktif.

Jika sarapan, tubuh akan mulai memecah asam lemak untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan.

Jika tidak sarapan, walaupun akan merasa baik di pagi hari, Anda mungkin merasa sangat lelah dalam beberapa jam dan mulai mungkin kesulitan untuk fokus dalam berbagai hal serta lelah di sore hari.

4. Efek Pada Otak

Ilustrasi sarapan | unsplash.com

Para peneliti menemukan bahwa puasa intermiten memiliki beberapa efek menguntungkan.

Jenis diet ini berarti menjalani periode puasa setiap hari yang biasanya terdiri dari delapan jam makan dan 16 jam puasa. Jadi, jika melewatkan sarapan untuk menyelesaikan puasa 16 jam itu, hal tersebut mungkin benar-benar baik untuk otak dan daya ingat juga dapat mengalami peningkatan.

Namun, jika bukan untuk menyelesaikan puasa intermiten, penelitian lain mengungkapkan bahwa melewatkan makan bisa berdampak negatif pada aktivitas otak.

 

4 dari 6 halaman

5. Proses Penuaan Anda Bisa Terbalik

Melewatkan sarapan dapat membalikkan proses penuaan.

Pembatasan kalori dan puasa intermiten dapat membantu meningkatkan hormon pertumbuhan dan menurunkan kadar insulin.

Namun, Anda dapat melakukkan ini dengan memilih untuk melewati jam makan malam.

6. Tingkat Keasaman Akan Meningkat

Ilustrasi Sarapan sehat | unsplash.com/@olamishchenko

Para ahli diet mengatakan bahwa sarapan sangat penting bagi orang yang mengalami refluks asam.

Jika melewati sarapan, tingkat keasaman dapat meningkat dan Anda bisa menderita penyakit maag serta gangguan pencernaan.

7. Akan Merasa Pusing dan Menderita Sakit Kepala

ilustrasi sarapan/Photo by Ivan Timov on Unsplash

Pola makan yang tidak tepat serta melewatkan makan dapat memicu sakit kepala atau migrain.

Para ahli mengatakan bahwa sarapan yang tertunda atau tidak teratur dapat memengaruhi tubuh.

Hal tersebut biasanya terjadi karena kadar glukosa darah orang yang turun terlalu rendah.

Sakit kepala akibat kurang makan seringkali parah dan bisa disertai mual ringan. Ada juga beberapa gejala lain seperti menguap, pucat, dan berkeringat.

5 dari 6 halaman

8. Tingkat Kortisol Dapat Meningkat

Melewatkan sarapan pagi dapat meningkatkan kadar kortisol bebas karena tubuh menganggapnya sebagai peristiwa yang membuat stres.

Karena hal tersebut, Anda mungkin lebih rentan mengalami kecemasan dan menjadi mudah tersinggung.

Anda mungkin ingin menjalani tes dara untuk memeriksa apakah kondisi psikologis terkait dengan tingkat kortisol Anda.

9. Risiko Lebih Tinggi Untuk Penyakit Jantung

ilustrasi buah yang aman dikonsumsi untuk sarapan/pixabay

21% orang yang secara teratur melewatkan sarapan menjadi lebih rentan menjadi penderita penyakit jantung.

Selain melewati sarapan, penting juga memperhatikan apa yang Anda makan di pagi hari.

10. Bau Nafas Dapat Bertambah Buruk

ilustrasi menu sarapan/copyright Unsplash/@bady

Mereka yang melewatkan sarapan dua kali lebih mungkin menderita bau mulut.

Beberapa orang mungkin sama sekali tidak menyadari masalah ini.

Meninggalkan diri sendiri tanpa makanan di pagi hari memungkinkan bakteri penyebab bau tetap berada di mulut.

11. Siklus Menstruasi Dapat Terganggu

Sarapan (Photo by Taylor Kiser on Unsplash)

Penelitian telah menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat dikaitkan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Ini juga meningkatkan nyeri dan kram pramenstruasi.

Jika Anda merasakan hal-hal tersebut, mungkin ada baiknya Anda mulai makan sarapan yang bernutrisi secara rutin.

 

Reporter : Paquita Gadin 

6 dari 6 halaman

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.