Sukses

Israel Klaim Temukan Obat untuk Sembuhkan Pasien COVID-19

Rumah sakit di Israel mengumumkan penemuan obat yang mereka klaim bisa menyembuhkan pasien COVID-19.

Liputan6.com, Tel Aviv - Rumah sakit di Israel mengklaim memiliki obat untuk menyembuhkan COVID-19 dan lebih efektf dari vaksin. Para peneliti di Rumah Sakit Ichilov Tel Aviv, Israel mengumumkan telah melihat hasil positif dalam uji coba pendahuluan untuk penyembuhan COVID-19.

Profesor Nadir Arber dari Pusat Pencegahan Kanker Terpadu di rumah sakit itu menguji obat yang telah dikembangkannya pada pasien dengan hasil 95 persen positif Virus Corona COVID-19.

Arber mengatakan, obat yang diberi nama EXO-CD24 itu murah dan efektif serta harus diberikan sekali sehari selama lima hari, seperti dikutip dari laman ynetnews.com, Senin (8/2/2021).

Dari 30 pasien yang diberi obat, 29 diklaim oleh pihak rumah sakit menunjukkan peningkatan yang nyata dalam dua hari. Mereka juga diklaim bisa keluar dari rumah sakit tiga sampai lima hari kemudian.

Satu pasien juga pulih tetapi pemulihannya memakan waktu beberapa hari lebih lama, kata rumah sakit.

Setelah hasil positif seperti itu, rumah sakit Israel mengajukan banding kepada Komite Helsinki Kementerian Kesehatan, untuk meminta perpanjangan percobaan kepada lebih banyak pasien.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dikembangkan Oleh Ahli Penyakit Dalam Israel

Pusat Medis Hadassah di Yerusalem juga melaporkan kemungkinan kesembuhan dengan penggunaan obat tersebut.

Rumah sakit ini menangani 21 pasien dalam kondisi kritis. Menurut para dokter, 19 pasien sembuh dalam enam hari dan rata-rata bisa dipulangkan dari rumah sakit setelah delapan hari perawatan.

Obat tersebut dikembangkan oleh Profesor Dror Mevorach, Direktur Pusat Penelitian untuk Reumatologi dan Penyakit Dalam, untuk menangani sistem kekebalan yang terlalu aktif yang menyebabkan sekresi sitokin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.